Kasus Bima juga mendapat sorotan dari pengacara kondang, Hotman Paris Hutapea. Ia menyatakan dirinya siap untuk membantu Bima apabila permasalahan dengan pemerintah Lampung dibawa ke jalur hukum.
"DM saya kalau memang ada masalah. Jangan takut. Hidup hanya sekali, (harus punya) nyali. Lihat tuh musuh-musuh gue. Gue tenang, gue senyum, tapi gue lawan pelan-pelan," ujar Hotman.
Bima tidak sekadar dilaporkan ke kepolisian. Ia mengaku orang tuanya yang masih tinggal di Lampung mendapat ancaman dan berbagai intimidasi, sementara Bima saat ini tinggal di Australia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Bima ibunya sempat didatangi aparat kepolisian di tempatnya kerja. Ia juga mengatakan aparat turut meminta sejumlah data pribadinya.
"Polisi kan datang ke rumah, minta ijazah gu, yang laporin siapa, yang repot siapa," ujar Bima dalam sebuah unggahan di Instagram.
Selain itu, Bima menuturkan ayahnya yang merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) juga sampai dipanggil oleh Bupati Lampung Timur. Ia menyebut petugas yang datang ke rumahnya juga sempat meminta rekening yang digunakan di Australia.
Bima mengatakan petugas itu beralasan ingin memastikan apabila seluruh biaya kehidupan dan sekolahnya di Australia murni ditanggung pihak keluarga.
Polda lampung kemudian menjelaskan alasan petugas mendatangi kediaman orang tua Bima. Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad mengatakan kedatangan petugas ke rumah orang tua Bima sekadar tugas untuk sambang (ronda).
Polisi hanya ingin memastikan kondisi orang tua Bima usai kritikan yang dilontarkan sang anak ramai di media sosial.
"Guna memastikan kondisinya pasca berita di medsos viralnya TikToker Bima, yang tentunya untuk mengantisipasi dari upaya intimidasi orang yang tidak senang," ucap Pandra.
(dmi/end)