TNI Usai Kontak Tembak KKB: 4 Prajurit Kembali ke Pos, 5 Masih Dicari
Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen Bambang Ismawan mengatakan empat anggota TNI telah kembali ke pos masing-masing usai kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan.
Meski begitu, terdapat lima anggota TNI yang masih dalam pencarian karena belum terkonfirmasi keberadaannya.
"Kemarin mungkin ada berita simpang siur ada 9 orang yang belum terinformasi dengan baik. Tadi siang sudah kembali 4 orang, lengkap dengan senjata. Jadi tidak benar klaim KKB bahwa mereka menyita 9 pucuk senjata. Hanya sekarang tinggal 5 orang sedang kita lakukan pencarian," kata Bambang di Monas, Jakarta Pusat, Senin (17/4).
Bambang memastikan empat anggota yang kembali itu dalam kondisi sehat. Sementara lima anggota yang masih dicari berasal dari anggota Satgas Yonif R 321/GT dan anggota Kopassus.
"Kita belum bisa memastikan (kondisi 5 anggota). Tetapi kalau lihat kasus sebelumnya yang 4 orang yang sudah kembali itu, kan kemarin dispekulasikan bahwa mungkin yang 4... tapi ternyata tidak," ujarnya.
Selain itu, kata Bambang, hanya satu anggota yang terkonfirmasi meninggal dunia usai diserang KKB. Namun, jenazah Pratu Miftahul Arifin belum berhasil dievakuasi karena kendala cuaca dan medan.
"Karena memang pertama di sana cuacanya tidak menentu, kadang-kadang satu hari hanya dua jam cerah abis itu tertutup kabut. Jadi untuk pengambilan jenazah, helikopter kita tidak bisa langsung merapat, karena memang di samping cuaca kan medannya bukan medan datar," katanya.
Sementara itu Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen)TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mengatakan proses evakuasi jenazah prajurit yang gugur terkendala medan dan cuaca.
Sejauh ini, TNI melaporkan prajurit dari Satgas Yonif R 321/GT bernama Pratu Miftahul Arifin meninggal dunia dalam serangan KKB.
"Besok akan jelas dengan konferensi pers Panglima TNI. Yang pasti mohon tidak dengar dari sepihak," ujarnya.
Sebelumnya, Julius mengatakan masih ada sejumlah prajurit yang dicari usai terlibat kontak tembak dengan KKB di Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (16/4).
Julius belum bisa memastikan berapa jumlah prajurit tersebut, termasuk kondisinya. Ia berkata aparat terkendala cuaca untuk mencari mereka.
"Kondisi prajurit yang lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi. Kami kesulitan menghubungi karena kondisi cuaca yang tidak menentu. Untuk itu Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur dengan kekuatan maksimal," kata Julius di Mabes TNI, Jakarta Timur, Minggu (16/4).
Julius menjelaskan gugurnya prajurit dari Satgas Yonif R 321/GT bernama Pratu Miftahul Arifin itu berkaitan dengan operasi penyelamatan Pilot Susi Air.
Saat itu, Satgas mencoba untuk menyisir dan mendekati posisi para penyandera. Namun, tiba-tiba ada serangan dari KKB.
"Satu (prajurit) terjatuh di kedalaman 15 meter. Dan ketika (anggota lain) mencoba untuk menolong, mendapatkan serangan ulang," katanya.
(yoa/fra)