Grebeg Syawal Jogja Digelar Umum Kembali Tahun Ini

CNN Indonesia
Rabu, 19 Apr 2023 01:56 WIB
Rute Grebeg Syawal tahun ini dimulai dari bawa gunungan di Bangsal Pancaniti lalu didoakan ke Masjid Gedhe kemudian dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kepatihan.
Ilustrasi. Keraton Yogyakarta akan menggelar grebeg syawal secara umum tahun ini, setelah 3 tahun sebelumnya bersifat terbatas imbas pandemi Covid-19. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Keraton Yogyakarta akan menggelar prosesi Garebeg Sawal atau Grebeg Syawal rangkaian peringatan Idulfitri 1444 H/Tahun Ehe 1956 setelah 3 tahun sebelumnya dilaksanakan secara terbatas imbas pandemi Covid-19.

Grebeg Syawal rencananya dilakukan dengan iring-iringan 10 Bregada Prajurit Keraton pengawal tujuh buah gunungan yang tidak akan melintasi kawasan Alun-alun Utara.

GKR Maduretno, selaku Penghageng KHP Parasraya Budaya Keraton Yogyakarta menjelaskan gunungan yang berada di Bangsal Pancaniti, Kamandungan Lor rencananya akan dibawa Kanca Abang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rutenya, Regol Brajanala-Sitihinggil Lor-Pagelaran-keluar lewat barat Pagelaran menuju Masjid Gedhe.

"Di Masjid Gedhe, setelah didoakan, akan ada dua buah gunungan yang dibawa menuju Pura Pakualaman dan Kompleks Kepatihan," kata Maduretno di Keraton Yogyakarta, Senin (17/4) petang.

Maduretno menerangkan sebelum prosesi Grebeg Syawal, terlebih dulu akan dilakukan prosesi Numplak Wajik. Pelaksanannya di Panti Pareden, Kompleks Magangan, Kamis (19/4) sore.

Sementara untuk Gladi Resik Prajurit, menurut Maduretni, akan berlangsung Kamis (20/4) mulai pukul 15.30 WIB. Kemudian Ngabekten sendiri sifatnya tertutup dan dilaksanakan dua hari pada Sabtu (22/4) dan Minggu (23/4).

Putri ketiga Sri Sultan HB X itu mengimbau bagi masyarakat yang turut berpartisipasi dalam rangkaian peringatan Idulfitri dan agenda Grebeg Syawal untuk bisa mengikutinya secara tertib dan tetap taat prokes.

"Kami harap masyarakat dapat merayah gunungan setelah gunungan tersebut selesai didoakan dan menjaga ketertiban agar pelaksanaan Garebeg Sawal dapat berjalan dengan baik. Dimohon untuk memberikan jalan pada iring-iringan bregada prajurit dan gunungan," jelasnya.

Di lain sisi, akan ada 10 Bregada Prajurit Keraton yang mengawal gunungan yakni Wirabraja, Dhaeng, Patangpuluh, Jagakarya, Prawiratama, Ketanggung, Mantrijero, Nyutra, Bugis, dan Surakarsa. Bregada Bugis akan mengawal gunungan hingga Kepatihan.

Adapun gunungan untuk Pura Pakualaman akan dikawal oleh Prajurit Pura Pakualaman yakni Dragunder dan Plangkir.

Larangan drone

Selama pelaksanaan prosesi peringatan Idulfitri, akan diberlakukan no fly zone di Kawasan Keraton Yogyakarta. Masyarakat dilarang untuk menerbangkan pesawat nirawak atau drone dan semacamnya dengan ketentuan 0-150 meter dari permukaan tanah (0-492 feet AGL).

Ketentuan ini dilakukan demi mendukung kelancaran seluruh prosesi, utamanya grebeg, sekaligus memberikan penghormatan terhadap jalannya Hajad Dalem yang merupakan simbol sedekah dari Raja.

Hal ini juga sesuai dengan Nomor NOTAM B0754/23 NOTAMN yang diterbitkan AirNav Indonesia. Larangan ini mulai diberlakukan pada Rabu (19/04) pukul 00.00 WIB (17.00 UTC) hingga Minggu (23/4) pukul 23.59 WIB (16.59 UTC).

(kum/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER