PDIP dikabarkan bakal mengumumkan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden untuk Pemilu 2024 pada Jumat (21/4) siang ini.
Pengumuman pencapresan itu disebut akan dilakukan langsung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Istana Batu Tulis, Bogor, Jawa Barat.
Kabar mengenai rencana pengumuman Ganjar Pranowo sebagai capres pilihan PDIP ini telah dikonfirmasi oleh tiga sumber CNNIndonesia.com dari kalangan petinggi dan pengurus pusat PDIP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gubernur Jawa Tengah itu diketahui sebagai kader PDIP paling menonjol di dalam bursa calon untuk Pilpres 2024 sejauh ini. Di antara kader PDIP lain, nama Ganjar terbilang paling moncer elektabilitasnya setidaknya dalam setahun terakhir di sejumlah survei lembaga secara berkala.
Meskipun demikian, jalan Ganjar untuk mendapatkan restu maju Pilpres dari internal partainya ternyata tak mulus-mulus amat. Salah satunya karena ada pula faksi di internal PDIP yang ingin memajukan Ketua DPR yang juga putri Megawati, Puan Maharani.
Pada 1 Juni 2022 lalu anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan menyebut Ganjar yang berencana maju sebagai calon presiden 2024 sebagai sikap 'kemlinthi' atau sok dan congkak.
"Kalau kata orang Jawa kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia, harusnya sabar dulu dia jalankan tugasnya sebagai gubernur Jateng dia berinteraksi dengan kawan-kawan struktur di sana DPD DPC DPRD provinsi DPRD kabupaten/kota, itu baru," ujar Trimedya dalam keterangan tertulis, kemarin (1/6).
Trimedya berkata demikian karena menilai manuver Ganjar sudah kelewat batas dan terburu-buru hingga mengabaikan tugasnya sebagai gubernur. Ia juga mempertanyakan kinerja Ganjar selama ini sebagai Gubernur Jawa Tengah selama 8 tahun terakhir kala itu.
Ditarik ke tahun sebelumnya, Puan pun sempat secara tersirat menyindir Ganjar dengan menyebut pemimpin yang hanya hadir di media sosial (medsos) saat memberikan pengarahan kepada kader PDIP di Jateng jelang Pemilu 2024 di Semarang pada Mei 2021 lalu. Meski tak spesifik menyebut nama, namun banyak kalangan menyebut sindiran itu untuk Ganjar.
Pada acara yang dihadiri Puan itu pula Ganjar tidak diundang.
Masih terkait kegiatan yang sama, Ketua DPD PDIP Jawa Tengah Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengaku tak mengundang Ganjar pada acara itu karena alasan tak simpatik dengannya yang terlihat ambisius ingin maju sebagai capres pada 2024.
"Wis kemajon (sudah kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (bila kamu pintar, jangan sok pintar)," kata Bambang Mei 2021 lalu.
Meski demikian, merespons hal tersebut, kepada Ganjar menyatakan tak pernah terlibat konflik dengan Puan. Ia menyampaikan bahwa sangat menghormati Puan karena telah berjasa besar dalam menjadikannya gubernur Jawa Tengah pada 2013 silam.
"Sampai hari ini saya tidak pernah berkonflik dengan beliau [Puan], baik-baik saja, bahkan pada saat saya sowan Ibu (Megawati) untuk halalbihalal, Mbak Puan juga ada di sana dan kami sempat bercanda," kata Ganjar usai Rapat Paripurna di Gedung DPRD Jawa Tengah kala itu.
Tak berhenti sampai di situ, sentilan kepada Ganjar juga datang langsung dari Megawati selaku Ketua Umum PDI Perjuangan. Mega, sapaan akrabnya, sempat 'menegur' Ganjar terkait ancaman banjir rob atau air pasang di pesisir Semarang, Jawa Tengah sejak awal Agustus 2021 lalu.
Teguran itu diutarakan Mega dalam acara Pelatihan Mitigasi Bencana Gempa Bumi dan Tsunami yang digelar DPP PDIP secara virtual melalui aplikasi Zoom. Ganjar turut hadir dalam acara tersebut.
Mega menegaskan bahwa Ganjar dicalonkan PDIP sebagai gubernur salah satunya untuk membenahi urusan banjir rob dan tata kelola pelabuhan di Semarang, Jawa Tengah. Urusan itu harus ditangani dengan baik oleh Ganjar.
"Tuh, gimana tuh Semarang. Karena saya bilang, mengko yen wis enek rob [nanti kalau sudah ada banjir rob] nangis," kata Mega.
Ganjar juga pernah menyatakan siap menjadi capres 2024 demi bangsa dan negara. Pernyataan itu ia sampaikan dalam sebuah acara televisi nasional.
"Kalau untuk bangsa dan negara apa sih yang kita tidak siap," kata Ganjar pada pertengahan Oktober 2022 silam.
Menurut Ganjar, semua anggota partai harus siap jika memang diusung menjadi presiden. Ganjar mengatakan setiap partai pasti memilih anak-anak bangsa terbaik yang bisa memimpin Indonesia ke depan.
Pernyataan Ganjar itu berujung pemanggilan klarifikasi dari pihak PDIP. Selain Ganjar, PDIP juga memanggil Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo untuk dimintai klarifikasi terkait pernyataannya yang ingin mendukung Ganjar sebagai capres.
Hasilnya adalah DPP PDIP sanksi teguran lisan kepada Ganjar Pranowo dan FX Rudy soal pernyataan Capres 2024 itu.
Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun menyebut pernyataan Ganjar telah menimbulkan multifasir di publik meskipun tak melanggar aturan partai.
"Supaya keadilan ditegakkan ke seluruh anggota. Kami saya sampaikan jatuhkan sanksi teguran lisan kepada Pak Ganjar Pranowo sebagai kader," kata Komarudin di Kantor DPP PDIP, Jakarta, 24 Oktober 2022.
Baik Ganjar maupun Rudy lantas menyatakan taat dengan sanksi yang diberikan kepada mereka.
Terkesan kesulitan mendapat dukungan dari internal partai, Ganjar justru mendapatkan sejumlah dukungan dari luar PDIP.
Sejumlah kelompok relawan yang mengaku ingin memenangkan Ganjar bila menjadi capres pada 2024 tumbuh di beberapa daerah. Selain itu, ada pula dukungan dari partai lain seperti PSI yang telah mendeklarasikan mendukung Ganjar pada Oktober 2022 silam.