Kilas Balik 3 Momen 'Unik' Pengumuman Capres PDIP Sejak 2014
PDIP beberapa kali mengumumkan bakal calon presiden (bacapres) dalam momentum unik, termasuk kali ini di saat Hari Kartini, Jumat (21/4).
Per hari ini, Jumat (21/4), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menetapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai bakal calon presiden dari partainya.
"Pada jam 13.45, dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, menetapkan saudara Ganjar Pranowo sebagai kader dan petugas partai untuk ditingkatkan penugasannya sebagai calon presiden Republik Indonesia dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan."
Berikut momen-momen unik penunjukan capres dari PDIP.
Pilpres 2024
Mega mengumumkan capres dari PDIP untuk Pilpres 2024 dari Rumah Batu Tulis, Bogor, bertepatan dengan Hari Kartini, 21 April. Pada momen ini, ia mengumpulkan semua pengurus struktural dalam rapat PDIP yang digelar segara daring.
PDIP mengaku sengaja memilih tanggal 21 April ini lantaran terkait dengan pentingnya sosok perempuan.
"Kata Bung Karno, perempuan adalah jalan peradaban, tanpa perempuan kita tidak bisa maju," ucap Mega dalam pengumuman capres PDIP itu.
Lihat Juga : |
Meski demikian, Presiden kelima RI itu tak memilih seorang perempuan sebagai capres dari PDIP. Yang ia tunjuk adalah 'capres berambut putih', Ganjar Pranowo yang unggul dalam banyak survei.
Mohammad Anas RA, Direktur Eksekutif FIXPOLL Indonesia, menggarisbawahi dua hal penting pada pengumuman kali ini. Pertama, momentum Idul Fitri dan Hari Kartini.
"[Pengumuman] lebih awal daripada rencana sebelumnya pengumumanya di bulan Juni [pada] Hari Bung Karno," ucapnya.
Kedua, kehadiran Ketua Umum dan "tokoh terbaik PDIP" Jokowi yang juga presiden RI.
"Ini mengubur persepsi perbedaan calon kedua tokoh ini dan menutup kerang spekulasi dukungan Jokowi terhadap capres dari partai lain," ujar Anas.
Pilpres 2019
PDIP sempat mengumumkan capres untuk Pilpres 2019 ke publik melalui media sosial untuk pertama kalinya.
Pasalnya, Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III, di Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali, 23 Februari 2018, digelar tertutup. Tak ada satupun selain kader partai yang boleh masuk ke dalam ruangan Rakernas.
"Dalam Rakernas III hari ini @PDI_Perjuangan memutuskan pencalonan @jokowi menjadi calon Presiden utk tahun 2019-2024, Bismillah Menang dan mendapatkan dukungan seluruh rakyat Indonesia #Bant3ngPilihJokowi #T3tapJokowi," kicau mantan Sekjen PDIP Pramono Anung di akun Twitter-nya, @pranomoanung.
"Ketua Umum @PDI_Perjuangan , bu Megawati Soekarnoputri, dlm pembukaan Rakernas ke 3 mengumumkan pencalonan pak @jokowi sebagai presiden Republik Indonesia pd pilpres 2019," Budiman Sudjatmiko, Anggota DPR dari F-PDIP menambahkan.
Kala itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyebutkan pengumuman melalui sosial media sengaja dilakukan agar partainya tetap menyesuaikan diri dengan kaum muda dan mengikuti perkembangan zaman.
Pilpres 2014
Capres PDIP untuk Pilpres 2024 diumumkan sendiri oleh Joko Widodo, yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, tanpa kehadiran resmi pejabat DPP PDIP, Jumat (14/3/2014).
Mulanya, Jokowi, yang mengenakan baju koko putih dengan sarung merah tergantung di leher serta peci hitam, bertolak dari Balai Kota untuk blusukan ke Marunda, Jakarta Utara.
Seusai Salat Jumat di Masjid Al Salam, Marunda, Jokowi berkeliling ke permukiman di belakang masjid, pantai, hingga kemudian tiba di depan situs sejarah pahlawan Betawi, Rumah si Pitung.
Tak dinyana, Jokowi mengeluarkan pernyataan deklarasi sebagao capres PDIP dengan klaim mendapat mandat dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
"Dengan mengucap bismillah, saya siap melaksanakan [mandat sebagai capres]," kata Jokowi, yang melanjutkan aksinya dengan mencium bendera Merah Putih yang ada di belakangnya.
Kenapa Rumah si Pitung? Jokowi mengaku itu lantaran kebetulan sedang ke Marunda dan juga rumah itu merupakan simbol perlawanan.
Ketika itu, Hasto mengatakan momen tersebut diambil dengan tujuan untuk melahirkan semangat calon pemimpin.
(ldy/arh)