Akun Twitter Ganjar Pranowo kehilangan tanda centang biru imbas aturan anyar Twitter yang kini harus langganan di tiap bulannya.
Akun @ganjarpranowo memang terkenal aktif di Twitter. Ia kerap mengunggah momen kunjungan kerja pemerintahan hingga tanggapi keluhan netizen dan masyarakat, khususnya di Jawa Tengah.
Hal serupa juga dialami akun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Akun @ridwankamil terlihat sudah tak bercentang biru lagi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara akun Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), @AgusYudhoyono menujukkan masih menyandang tanda centang biru.
Twitter menjelaskan prasyarat tanda centang biru diperoleh dengan berlangganan terlebih dulu di Twitter Blue.
"Will not retain a blue checkmark unless they are subscribed to Twitter Blue," dikutip keterangan Twitter.
Sementara, akun Prabowo Subianto, @prabowo menunjukkan masih terdapat tanda centang abu. Termasuk akun Mahfud MD, @mohmahfudmd. Tanda itu menunjukkan verifikasi pemerintah atau otoritas.
"This account is verified because it is a government or multilateral organization account," dikutip keterangan twitter.
Mengutip AP News, aturan anyar twitter ini juga berimbas pada pesohor dunia, yaitu Beyonce termasuk mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Disebutkan bahwa biaya untuk berlangganan tanda verifikasi pada Twiiter berkisar dari US$8 (Rp119 ribuan) per bulan untuk pengguna web perorangan.
Sementara, harga verifikasi organisasi dipatok US$1.000 (Rp14,9 jutaan) per bulan ditambah US$50 (Rp747 ribuan) per bulan untuk setiap akun afiliasi atau karyawan.
Banyaknya lembaga pemerintah, organisasi nirlaba, dan akun layanan publik di seluruh dunia tidak lagi terverifikasi dengan hilangnya centang biru dinilai dapat menimbulkan kekhawatiran.
Seperti akun Twitter resmi pemerintah Kota New York, yang sebelumnya memiliki tanda centang biru, lantas mengunggah tweet berisi pemberitahuan.
"Ini adalah akun Twitter asli yang mewakili Pemerintah Kota New York. Ini adalah satu-satunya akun untuk @NYCGov yang dijalankan oleh pemerintah Kota New York," kicau akun itu.
Twitter dinilai dapat kehilangan statusnya sebagai platform untuk memperoleh informasi akurat dan terkini dari sumber otentik, termasuk dalam keadaan darurat.
(pan/isn)