Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono memastikan gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang Wakatobi, Sulawesi Utara, pada Sabtu (22/4) pukul 15.23 WIB tidak berpotensi tsunami.
Dalam keterangannya, Daryono menyebut titik gempa bumi terletak pada koordinat 5,28° LS ; 125,64° BT, 227 Km Timur Laut Wakatobi, Sulawesi Tenggara pada kedalaman 32 km.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," ujar Daryono dalam keterangannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Daryono, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif di Laut Banda.
"Dilihat dari episenter dan kedalaman hiposenternya, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser," tuturnya.
Dampaknya, kata dia, gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Wakatobi dengan skala intensitas III - IV MMI berdasarkan estimasi peta guncangan.
Daryono juga mengatakan belum ada tanda-tanda gempa susulan jika dilihat dari hasil monitoring BMKG pukul 16.10 WIB.
"Sedangkan di Buru Selatan dengan skala intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu," kata dia.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa," ucapnya.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat memastikan tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum warga kembali ke dalam rumah.
(psr/sfr)