Ketinggian hilal atau bulan sabit muda di Sulawesi Selatan, terpantau kurang dari 3º alias di bawah kriteria yang disepakati Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Hal itu berdasarkan pantauan Kementerian Agama Sulawesi Selatan bersama Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar di Pantai Galesong, Takalar, Sulsel, Kamis (20/4).
Berdasarkan hasil perhitungan Badan Hisab Rukyat (BHR) Sulawesi Selatan, Matahari terbenam di Makassar tanggal 20 April 2023 pada pukul 18.01 WITA dengan ketinggian hilal 1 derajat 33".
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"Pada posisi seperti ini, maka terdapat ada dua pendapat. Pertama, bagi yang menggunakan metode Wujudul Hilal (hisab), berpendapat 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat tanggal 21 April," ungkap Ketua BHR Sulsel Abbas Padil, Kamis (20/4).
"Kedua, bagi yang menggunakan metode Imkanur Rukyat (kenampakan hilal), maka berdasarkan kriteria yang disepakati oleh forum MABIMS, di mana menetapkan posisi hilal di angka 3º, maka Idulfitri 1 Syawal 1444 H/2023 M jatuh pada hari Sabtu, 22 April 2023," lanjutnya.
Sementara berdasarkan hasil pemaparan Kepala BMKG Makassar Irwan Slamet, sumber data astronomi Moon Polynomial Coefficient 2019 didapatkan data ketinggian hilal disekitar wilayah Sulawesi Selatan berkisar 1° 19' sampai 1" 25".
"Yang berarti tinggi hilal belum memenuhi kriteria MABIMS yakni 3º," lanjutnya.
Kepala Kantor Wilayah Kemenag Sulsel Khaeroni menanggapi hasil pemantauan hilal yang telah dilakukan bahwa pihaknya akan menyampaikan ke Kementerian Agama sebagai salah satu rujukan sidang Isbat yang digelar malam ini.
"Meskipun kita yakini keberadaan hilal di Sulsel baru 1 derajat lebih, artinya 1 Syawal 1444 H jatuh pada tanggal 22 April, hari Sabtu, sesuai kriteria yang ditetapkan dan disepakati oleh MABIMS merupakan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Agama dari empat negara, yaitu Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura," jelas Khaeroni.
Meski demikian, Khaeroni meminta masyarakat untuk dapat menunggu keputusan resmi pemerintah dalam penetapan 1 Syawal 1444 Hijriah.
"Kita tentu saja masih harus menunggu keputusan resmi penentuan awal Syawal 1444 H yang akan digelar malam ini sebagai otoritas tertinggi pengambilan keputusan melalui Badan Hisab Rukyat pusat di Kementerian Agama RI," katanya.
(mir/arh)