Masalah agraria lainnya juga terjadi di wilayah Jateng lainnya, Kendeng. Warga di sana secara keras menentang perusahaan tambang berada di wilayahnya.
Mereka merasa kehadiran perusahaan tambang itu merusak alam dan mengganggu kehidupan mereka. Namun, sampai saat ini izin tersebut belum kunjung dicabut.
Aksi itu pun dilanjutkan dengan kelompok Kartini Kendeng datang ke ibu kota negara RI, Jakarta, untuk menyerahkan surat kepada Jokowi, Januari 2022 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu Kartini Kendeng, Sukinah mengatakan surat kepada presiden yang diserahkan via Kemensetneg itu berisi permintaan agar puluhan izin tambang di Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah dicabut.
Ia menyebut surat itu dikirimkan menyusul pernyataan Jokowi yang akan mencabut ribuan izin pertambangan pada 7 Januari lalu.
"Maka melalui komitmen Presiden untuk mencabut izin pertambangan sebagai bentuk keadilan, Kartini Kendeng datang untuk menagih komitmen tersebut sebagai upaya pelestarian alam Pegunungan Kendeng dari segala bentuk perusakan," kata Sukinah dalam keterangan tertulis.
Masalah lainnya yang masih menghantui daerah di Jawa Tengah adalah banjir rob. Banjir rob menerjang wilayah sekitar Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang pada Mei 2022 lalu.
Polisi menyebutkan setidaknya 8.000 ribu kepala keluarga terdampak banjir rob tersebut.
Selain itu, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Emas Semarang mencatat ketinggian air akibat banjir rob sempat menyentuh ketinggian 2,1 meter.
Terjangan air diperparah tanggul jebol di wilayah tersebut. Aktivitas karyawan di perusahaan sekitar pelabuhan terpaksa dihentikan.
(mnf/rds)