Kebakaran besar melahap permukiman padat penduduk di kawasan Tembok Bolong, Pelabuhan Perikanan Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (22/4) dini hari. Ratusan rumah pun jadi korban.
Insiden itu terjadi di tengah persiapan menyambut hari raya Idulfitri.
Meski menghanguskan ratusan rumah, kebakaran ini disebut tak menimbulkan korban jiwa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut beberapa fakta soal kebakaran kawasan Muara Angke yang dirangkum CNNIndonesia.com sejauh ini:
Kebakaran yang terjadi Tembok Bolong hingga kini belum dapat dipastikan asal muasalnya.
Namun, Kasie Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Abdul Wahid mengatakan kebakaran yang terjadi pada rumah semi permanen di wilayah diduga akibat adanya korsleting listik.
"Objek terbakar 290 Rumah Tinggal Semi Permanen. Dugaan penyebab (kebakaran) korsleting listrik," ujar Sudin dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Beni Sadar selaku ketua RW 22 mengatakan pemicu kobaran api itu belum dapat diketahui dari mana asalnya.
Korban kebakaran, NC (44) mengatakan bahwa ia tidak mengetahui sumber api yang menyebabkan rumahnya terbakar.
"Kalau tahu asal muasalnya, enggak mungkin kebakaran," cetus dia, Sabtu (22/4).
Pun dengan SF (40), ia tidak mengetahui sebab kebakaran itu. SF bahkan diberitahu anaknya bahwa api segera mendekati rumahnya. Saat itu SF mengaku tengah menyiapkan makanan untuk sajian esok hari perayaan Idulfitri.
"Setelah saya udah masak semuanya, udah rapi pas jadi. Anak saya ngasih tau, pas saya lihat udah gede," kata SF.
Hingga kini, penyebab kebakaran tersebut belum diketahui.
Kebakaran yang melanda kawasan padat penduduk itu menghanguskan 219 bangunan warga.
Hal itu dikonfirmasi pihak posko evakuasi. Salah satu petugas, Beni Sadar yang juga ketua RW mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan berdasarkan laporan korban yang dievakuasi.
Beni merinci dari sekitar 300-an rumah yang ada di permukiman itu, diantaranya 219 rumah hangus.
"Hampir 300-an rumah, sementara yang tercatat 219 rumah yang terkena," kata Beni di posko pengungsian, Sabtu (22/4).
Secara lingkup, kebakaran itu terjadi di satu RT yaitu di RT 11, RW 22.
"Jadi yang kebakaran ini di RT 11, RW 22," kata Beni
Menurut pengakuan pihak RW 22, sebagian warga bukan merupakan penduduk asli Tembok Bolong. Sehingga warga tersebut sebagian warga pulang ke kampung halamannya.
"Ada dari Banten, dari Indramayu," kata Rw 22 di lokasi evakuasi.
Ia juga mengaku tim evakuasi tidak sempat untuk menyelematkan barang-barang warga tersebut, karena rumah dalam posisi terkunci.
Lihat Juga : |
Kebakaran itu tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka pada warga. Petugas Puskesmas Penjaringan memastikan tidak ada warga yang dirawat di rumah sakit atau puskesmas akibat terluka.
"Enggak ada korban sih, semuanya aman. Korban luka juga enggak ada, artinya tidak ada warga yang dirawat di rumah sakit atau puksesmas," kata petugas di lokasi, Jakarta Utara, Sabtu (22/4).
Sementara, terdapat petugas pemadam kebakaran mengalami luka akibat terperosok saat tengah melakukan pemadaman.
"Alhamdulillah semuanya aman, enggak ada korban luka, di samping itu [korban] paling dari damkar yang kejeblos itu," kata Beni Sadar selaku ketua RW 22.
(psr/arh)