Banjir Surabaya Akibat Tanggul Jebol, Banyak Kendaraan Mogok
Hujan deras menerjang Surabaya, Jawa Timur, dan sempat membuat banjir di kawasan Mayjen Sungkono sekitarnya, Jumat (28/4).
Hujan deras sekitar pukul 13.00 WIB membuat banjir setinggi 30 cm-60cm setelah tanggul jebol, membuat kendaraan-kendaraan yang diparkir terjebak banjir.
Banjir di Jalan Mayjen Sungkon itu merendam hingga sekitar 14.30 WIB. Akibatnya, kemacetan sempat dialami sejumlah pengendara.
Pantauan terkini banjir di jalanan itu dan sekitarnya pun mulai surut. Banjir surut setelah sejumlah petugas diterjunkan untuk menyedot air.
Banjir yang menggenang juga membuat kendaraan baik roda 2 maupun 4 terendam. Sebagian motor bahkan mogok setelah terendam banjir.
Seperti yang dialami oleh Husniah. Ia terpaksa menuntun motornya hingga ke bengkel karena busi dan knalpotnya basah terkena air.
"Tadi sudah dibawa ke bengkel, busi sama knalpotnya kata pak tukangnya kemasukan air," ujar Husniah dikutip dari detikJatim.
Lihat Juga : |
Selain kendaraan yang melintas, banjir tiba-tiba itu juga imbasnya ke sejumlah kendaraan yang sedang diparkir di wilayah tersebut.
Salah satunya di kawasan Darmo Hill. Warga yang semula memiliki kepentingan di kawasan tersebut terpaksa menyelamatkan kendaraannya yang sudah terendam banjir.
"Iya, ada motor pemiliknya didorong karena sudah terjebak banjir. Kasihan tadi, orangnya basah kuyup pas mindahin motor ke tempat aman," kata Mei, salah satu warga Dukuh Pakis.
Dia menambahkan selain motor, ada beberapa mobil juga terendam air. Namun Mei mengaku tidak melihat pemilik mobil mengambil atau menyelamatkan mobil tersebut.
Banjir yang terjadi di wilayah Mayjen Sungkono itu terjadi karena tembok penahan tanggul Sungai Banyu Urip jebol. Akibatnya air yang meluber sempat membuat banjir.
Kepala DSDABM Surabaya Lilik Arjanto mengatakan tanggul yang jebol di Sungai Banyu Urip selebar 20 meter. Sehingga aliran air ada yang ditutup dan diarahkan ke arah saluran lain.
"Daerah Kembang Kuning yang dilalui saluran jebol 20 meter. Sehingga yang arah utara kita tutup dulu sementara, kita buang ke selatan. Makanya air agak ngantre di jalan," kata Lilik.
Untuk kawasan di sekitaran Mayjen Sungkono, Lilik mengatakan, posisi kawasan tersebut ada dua pembuangan arah aliran air. Ke arah selatan pompa arah Gunung Sari dan ke utara menuju ke Banyu Urip.
Pihaknya pun segera menerjunkan satgas dan mengirim alat untuk menutup dinding saluran air yang jebol itu sesegera mungkin tadi.
Lilik mengatakan, ada beberapa kawasan yang terdampak akibat jebolnya tembok sungai Banyu Urip.
"Pastinya di Mayjen Sungkono, Dukuh Kupang, akibat jebol sendiri di Mangkunegara, daerah sekitar situ," jelasnya.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang meninjau ke lokasi menerangkan dari Jalan Mayjen Sungkono menuju Pasar Kembang ada 2 saluran air.
"Saluran air yang Utara menuju Kembang Kuning, yang Selatan menuju daerah Ciwo (Ciputra World) atau Kupang Indah," papar Eri, Jumat (28/4/2023).
Saat hujan deras, dinding saluran air yang ada di sebelah Utara jebol. Eri lalu memerintahkan jajarannya untuk segera menutup pintu air. Alhasil, seluruh air mengarah ke kawasan Mayjen Sungkono dan Kupang Indah.
"Otomatis teman-teman langsung menutup pintu air. Sehingga, di Mayjen Sungkono dan Kupang Indah ada genangan. Tapi Alhamdulillah setelah ada perbaikan, sekitar 20 menit genangan sudah hilang," tambah Eri.
Pilihan untuk menutup pintu air sebelah Utara harus diambil. Sebab, kalau tidak air justru akan memenuhi permukiman warga.
"Kalau (air) kita buang ke utara, rumah warga yang kena," ungkap Eri.
Saat ini tanggul yang jebol sudah diperbaiki. Pemkot Surabaya telah memasang tumpukan gasing.
"Langsung kami perbaiki dindingnya, di tengah jalan kami kasih tumpukan-tumpukan gasing. Langsung, nggak pakai nunggu nanti," tegasnya.