Amien Rais Ogah Komentari Soal Pencapresan Ganjar di Pilpres 2024
Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menolak berkomentar soal Ganjar Pranowo yang telah resmi menjadi bakal calon presiden (capres) usungan PDIP di Pilpres 2024.
"Saya enggak mau mengomentari yang lain. Itu urusan merekalah ya," kata Amien Rais usai agenda syawalan Partai Ummat di Sleman, Sabtu (29/4).
Akan tetapi, Amien masih mau menanggapi soal Anies Baswedan yang telah mendapat dukungan sebagai capres dari tiga parpol, yakni NasDem, Demokrat, dan PKS.
Amien Rais berpendapat calon wakil presiden untuk Anies sebaiknya merupakan tokoh asal Indonesia Timur yang dianggapnya mampu melengkapi figur Anies.
"Wakilnya menurut perhitungan rasional sebaiknya tokoh yang datang dari Indonesia Timur," ujar Amien.
Amien pun mencontohkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat maju bersama Jusuf Kalla (JK) di Pilpres 2004.
Ia mengatakan Indonesia bagian timur kerap terlupakan, sehingga perlu sosok yang mewakili mereka di tingkat nasional.
"Supaya Indonesia Timur itu terwakili karena selama ini Indonesia di bagian timur itu kadang-kadang terlupakan," ucapnya.
Menurutnya, tokoh-tokoh yang maju dalam kontestasi politik cenderung Jawa-sentris atau daerah-daerah lain di Indonesia bagian barat, seperti Sumatra dan Kalimantan.
"Bahkan, kemudian pembangunan-pembangunan pun lebih banyak di barat ketimbang di timur," kata Amien.
"Atau kedua, mungkin kalau dipandang ada tokoh gender yang relatif mumpuni itu juga sebuah good choice," lanjutnya.
Amien pun berpesan kepada parpol pengusung Anies yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yaitu NasDem, Demokrat, dan PKS, agar tak terlalu bernafsu mendorong kader masing-masing menjadi cawapres.
"Ini di dunia bukan di akhirat. Kan bisa dirembuk bareng-bareng, jadi kalau tidak dapat cawapres, pastinya kan juga mendapat kursi-kursi yang tidak kalah penting. Itu maksud saya begitu, wallahualam. Saya belum bertemu Pak Anies lagi," ucapnya.
Ketimbang Partai Ummat sibuk mengurusi soal cawapres Anies, Amien mengatakan saat ini akan lebih berkonsentrasi pada upaya-upaya mengejar elektabilitas partai agar lolos syarat ambang batas atau parliamentary threshold. Targetnya, yakni melebihi 4 persen dari ambang batas.
"Nah, kemudian mungkin kami baru bicara sesuai dengan kekuatan kami. Sekarang ini kami kalau mengukur terlalu tinggi mungkin juga, 'Ah, wong belum-belum kok sudah terlalu tinggi'," ujar Amien.
"Jadi, ini akan kami buktikan dulu, sejauh mana kami bisa mendapat kepercayaan rakyat," pungkasnya.