21 Warga Jatim Dievakuasi dari Sudan: 2 Balita, 1 Dibawa ke RS
Sebanyak 21 warga Jawa Timur yang dievakuasi dari Sudan berhasil tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Minggu (30/4). Rombongan pertama yang tiba sejumlah 21 orang itu terdiri dari 18 orang dewasa 1 orang anak-anak dan 2 orang balita.
Warga Jatim dari Sudan yang tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya ini sebelumnya telah berada di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur dan transit sejenak di Kantor Badan Penghubung Provinsi Jatim di Jakarta.
Mereka akan melanjutkan perjalanan menuju kabupaten/kota di Jatim meliputi Banyuwangi, Bondowoso, Gresik, Jember, Lamongan, Lumajang, Madiun, Malang, Pasuruan, Ponorogo, Probolinggo dan Surabaya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengatakan, Pemprov Jatim akan memfasilitasi penjemputan warga Jatim yang dievakuasi dari Sudan untuk diantar ke daerah asalnya.
Lebih lanjut, Khofifah meminta kepada Sekdaprov untuk memonitor dan mengkoordinasikan seluruh pergerakan pesawat dalam penerbangan khususnya dari Jeddah menuju Jakarta.
Selanjutnya mereka akan dicek kesehatan dan kelengkapan dokumen pasportnya di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.
Sementara itu, salah satu warga Jatim dari Sudan, Supartin asal Madiun berusia 54 tahun, terpaksa harus dirawat di rumah sakit akibat kondisi fisiknya kurang fit. Dia dirujuk ke RSU Haji Surabaya.
Khofifah mengatakan, seluruh biaya kesehatan menjadi tanggung jawab dari Pemprov Jatim.
"Jadi mereka tidak akan dikenakan biaya tindakan pelayanan kesehatan selama proses perawatan berlangsung," jelas Khofifah.
Setibanya di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, para penyintas dari Sudan diajak makan bersama. Menu ketupat opor yang menjadi andalan momen lebaran pun tersaji sebagai hidangan khas Hari Raya lebaran lengkap dengan lepet.
Sebelumnya, asukan paramiliter Sudan, Rapid Support Forces (RSF), menyerbu sejumlah situs strategis dan pemerintah di Ibu Kota Khartoum hingga mengklaim menduduki Istana Kepresidenan dan bandara internasional pada 15 April lalu.
Penyerbuan RSF ini pun memicu bentrokan dengan militer Sudan. Angkatan bersenjata negara Afrika utara itu sampai tak segan meluncurkan serangan udara ke sejumlah basis RSF di ibu kota yang dekat dengan permukiman warga.
Perang saudara itu pun telah menewaskan lebih dari 400 orang dan ribuan lainnya luka-luka. Sejumlah negara seperti Indonesia, Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, hingga Korea Selatan langsung buru-buru mengevakuasi warganya dari Khartoum.