Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) membutuhkan keterangan Asisten Sumber Daya Manusia (As SDM) Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Irjen Dedi Prasetyo, untuk menindaklanjuti laporan Brigjen Endar Priantoro.
Anggota Dewas Syamsuddin Haris menyatakan Dedi belum bisa memenuhi panggilan karena ada kesibukan di instansi Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kasus pencopotan/pemberhentian Pak Endar masih dalam proses. Dewas masih perlu klarifikasi pihak kepolisian yakni Asisten SDM Kapolri Irjen Dedi Prasetyo," ujar Syamsuddin saat dikonfirmasi, Rabu (3/5).
"Sudah beberapa kali dijadwalkan tetapi beliau masih ada kesibukan lain," imbuhnya.
Syamsuddin menambahkan Dewas akan berkomunikasi lebih lanjut dengan Dedi untuk membicarakan waktu klarifikasi.
"Dewas masih tunggu konfirmasi waktunya," tandasnya.
Endar melaporkan Ketua KPK Firli Bahuri dan Cahya H. Harefa ke Dewas KPK atas dugaan pelanggaran kode etik terkait keputusan pemberhentian dengan hormat dan pengembalian dirinya ke instansi Polri.
Endar mempermasalahkan surat keputusan perihal pemberhentian dengan hormat yang ditandatangani Sekjen KPK dan surat penghadapan ke instansi Polri yang ditandatangani Firli.
Sebab, menurut Endar, sebelum itu sudah ada surat yang dikirim Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tertanggal 29 Maret 2023 yang memerintahkan perpanjangan penugasan dirinya sebagai Direktur Penyelidikan KPK.
KPK menjelaskan pencopotan Endar dari jabatan Direktur Penyelidikan karena masa penugasan telah habis per 31 Maret 2023.
KPK tidak memperpanjang masa penugasan Endar sebagaimana permintaan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. KPK justru menunjuk jaksa Ronald Ferdinand Worotikan untuk menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Penyelidikan KPK.
Dalam prosesnya, Dewas telah meminta keterangan sejumlah pihak seperti Endar, Cahya, Kepala Biro SDM Zuraida Retno Pamungkas dan Kepala Biro Hukum Ahmad Burhanuddin.
(ryn/pmg)