Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengimbau masyarakat waspada ketika berada di mana pun. Baik di sekitar objek vital maupun di tempat lain dalam berkegiatan sehari-hari.
Dia menyampaikan itu merespons penembakan di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
"Kewaspadaan harus terus, bukan hanya karena kebetulan ada peristiwa kemarin tapi memang kita harus mengantisipasi kemungkinan itu [terjadinya tindakan anarkis/berbahaya]," kata Ma'ruf dalam keterangan resmi diterbitkan Setwapres di sela kunjungan kerjanya di Bengkulu, Kamis (4/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ma'ruf mengatakan objek vital seperti kantor pemerintahan, lembaga agama, dan rumah ibadah memiliki potensi tinggi sebagai incaran para pelaku anarkisme. Terlebih, saat ini dapat dikaitkan dengan tahun politik.
"Karena itu dari pihak keamanan, memang supaya harus tetap mewaspadai dan masyarakat sendiri. Dalam situasi seperti sekarang memang kita sudah harus mulai waspada menghadapi," ucap Ma'ruf.
Ma'ruf menegaskan kewaspadaan masyarakat dan pengamanan dari pihak-pihak terkait harus diperkuat. Ia berharap agar tidak terjadi lagi hal-hal yang membahayakan seperti yang terjadi di kantor MUI.
"Harus betul-betul security-nya, kemudian juga penerima tamunya juga harus selektif, jangan sampai semua orang bisa masuk seperti biasanya karena terlalu percaya," kata dia.
Penembakan terjadi di kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat pada Selasa (2/5). Penembakan itu menyebabkan beberapa korban mengalami luka, sementara pelaku meninggal dunia.