Anies Baswedan tak ingin bermain-main soal bakal calon wakil presiden yang akan mendampinginya di Pilpres 2024 mendatang.
Dia enggan buru-buru menentukan dan mengumumkan sampai waktunya tiba.
"Karena ini bukan main-main. Ini bicara tentang bangsa negara dan arah kita ke depan. Bukan atraksi-atraksi untuk jadi sekadar percakapan," ucap Anies saat konferensi pers di Jakarta, Jumat (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menyatakan tim delapan yang terdiri dari perwakilan NasDem, Demokrat dan PKS juga punya pemahaman yang sama. Semuanya tidak ingin buru-buru dan sedang mengkaji segala hal.
Anies menegaskan bahwa Koalisi Perubahan untuk Persatuan punya pola tersendiri dalam bekerja selama ini. Salah satunya ketika tiga partai telah membuat piagam kerja sama tanpa disertai banyak percakapan atau pertemuan yang diumbar ke publik.
"Ini ada koalisi yang punya dokumen tertulis. Prosesnya tidak banyak atraksi. Ujungnya solusi yang konkret, karena itu kesepakatan," ucap Anies.
Pada hari ini Anies menggelar pertemuan dengan tim delapan yang berasal dari NasDem, Demokrat dan PKS di Jakarta Selatan.
Mereka yang hadir antara lain Ketua Pemenangan Pemilu Nasdem Sugeng Suparwoto, dan Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya. Kemudian, Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Hasya, Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman, dan Sudirman Said.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan mengklaim sejauh ini sudah ada lima nama kandidat cawapres yang tengah digodok. Bakal diumumkan pada Juli mendatang.
"Insya Allah nanti Juli pertengahan kita akan buat perhelatan kepada publik, deklarasi paslon," kata politiksu NasDem Willy Aditya ketika dikonfirmasi, Kamis (8/4).
Wakil Ketua Dewan Suryo PKS Sohibul Iman mengatakan tokoh-tokoh cawapres itu diusulkan oleh semua partai koalisi, yaitu PKS, NasDem, dan Demokrat.