Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Presiden DPP Partai Golkar Nusron Wahid membantah kabar Golkar telah sepakat bergabung ke koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang beranggotakan Gerindra-PKB.
Hal ini disampaikan Nusron menanggapi klaim politisi PKB Faisol Riza yang mengatakan Golkar telah bergabung dalam KIR.
"Bukan begitu, bukan gabung KIR. Yang benar Golkar dan PKB sama-sama sepakat menjadi anchor atau jembatan terbentuknya integrasi KIR dan KIB [Red: Koalisi Indoesia Bersatu]. Bukan kita yang gabung" ujar Nusron dalam keterangannya, Jumat (5/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nusron menjelaskan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang beranggotakan Golkar, PAN dan PPP sangat potensial bergabung dengan Gerindra-PKB menjadi sebuah koalisi besar.
Merger KIB dan KKIR ini, lanjutnya, dibangun dalam rangka menghindari polarisasi dan framing politik yang tidak sehat dan berdampak buruk terhadap kelangsungan demokrasi.
"Kita ingin menghindari adanya kutub perubahan dan status quo, kita punya pengalaman pada Pemilu 2014 dan 2019 ada cebong dan kampret, religius dan sekuler. Ini tidak baik dan tidak sehat. Harus dihindari," kata Nusron.
Terpenting baginya, bangunan koalisi besar ini mempunyai kesamaan niat untuk menang terlebih dahulu dalam Pilpres mendatang. Kalau niatnya sudah sama, Nusron menganggap masalah tokoh dan calonnya menjadi mudah ditentukan.
"Nawaitunya harus menang dulu. Kalau sudah sama. Pasti tokoh yang dicalonkan adalah tokoh yang diyakini membawa angin, aura dan kontribusi kemenangan. Saya yakin calon kami dari KIB akan punya kontribusi yang signifikan dalam kemenangan," kata Nusron.
Lihat Juga : |
Ketua DPP PKB Faisol Riza sebelumnya mengklaim Golkar sepakat bergabung KIR. Faisol mengatakan kesepakatan itu hasil pertemuan antara Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto di kawasan Senayan beberapa hari kemarin.
Faisol juga mengatakan pasangan Capres dan Cawapres yang akan diusung tetap merujuk pada kesepakatan antara PKB dengan Gerindra. Pada pembahasan antara PKB dan Gerindra pasangan untuk Pilpres 2024 yakni Prabowo Subianto dan Cak Imin.
"Golkar memiliki pengalaman panjang dalam pemerintahan, Gerindra dan PKB membutuhkan itu untuk membuat Indonesia semakin maju," kata Faisol, Kamis (4/5).
Wacana koalisi besar belakangan ini mencuat usai elite partai dari KIB dan KIR saling bertemu belakangan ini. Koalisi ini rencananya akan menggabungkan KIB dan KIR untuk menghadapi Pilpres 2024.
(rzr/gil)