Ketua DPP PPP Achmad Baidowi alias Awiek menilai NasDem sudah berpisah jalan dengan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Menurut dia, dengan mengusung tema perubahan pada koalisi yang dibentuk NasDem bersama PKS dan Demokrat, parpol pimpinan Surya Paloh itu sudah berbeda jalan dengan program pembangunan Jokowi.
"Narasinya sekarang itu keberlanjutan pembangunan dan program dari Presiden Jokowi. Ibarat kereta api. Kalau sudah berbeda rel itu berarti jurusannya beda," kata Awiek ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (5/5) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() WAWANCARA EKSKLUSIF Surya Paloh Blak-blakan Nasdem Sudah Tak Dibutuhkan di Koalisi Jokowi |
Awiek pun mengamini pernyataan Jokowi soal alasan NasDem tak diundang dalam pertamuan enam ketua umum parpol di Istana Merdeka pada Selasa (2/5) malam. Presiden sempat mengatakan NasDem tak diundang karena sudah membentuk koalisi sendiri.
"Statement Jokowi jelas kenapa NasDem ndak diundang," ujarnya.
Awiek pun menyebut akan lebih elok bagi NasDem berpamitan secara baik-baik kepada Jokowi jika sudah tak sejalan lagi.
Ia pun mengungkit sikap salah satu parpol di periode lalu yang memilih mundur karena berbeda sikap di Pilpres 2019. Namun, ia tak menjelaskan partai mana yang ia maksud.
"Setidaknya, etika dan fatsun politik dikedepankan. Sikap yang diambil salah satu partai periode lalu layak ditiru. Ketika tidak lagi sejalan ya pamit baik-baik," ucapnya.
Dalam wawancara eksklusif dengan CNN Indonesia, Ketua Umum NasDem Surya Paloh merasa partainya sudah tidak dibutuhkan oleh Jokowi di dalam koalisi pendukung pemerintahan.
Namun, dia enggan membawa NasDem keluar dari kabinet meski sudah merasa tidak dibutuhkan. Paloh tetap ingin memegang komitmennya sejak awal, yakni mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Paloh juga mengaku masih berpikir positif tentang posisi dan kontribusi yang bisa NasDem berikan kepada pemerintahan Jokowi.
"Ada moral. Ada values. Tidak sekedar pragmatis," kata Paloh di NasDem Tower, Jumat.