Pakar: Macet hingga Minim Etika Berkendara Picu Maraknya Koboi Jalanan

CNN Indonesia
Senin, 08 Mei 2023 08:35 WIB
Ilustrasi. Kemacetan menjadi pemicu aksi koboi jalanan. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar psikolog forensik Reza Indragiri Amriel mengungkapkan ramainya aksi koboi di jalan raya bisa dipicu oleh faktor seperti stres, emosi yang buruk hingga situasi kemacetan.

"Faktor internal seperti stres, kendali emosi yang buruk, minimnya pemahaman etika berkendara, bahkan bisa pula pengaruh miras dan narkoba," ujar dia dalam keterangannya, Minggu (7/5).

"Tapi, supaya utuh, jangan abaikan situasi kemacetan, suhu panas, pengendara lain yang ugal-ugalan dan lain-lain," sambung dia.

Reza menjelaskan kemarahan jalan raya atau kemarahan di jalan (road rage) sebetulnya dilakukan banyak pengemudi dengan menggunakan pedal gas dan tombol klakson untuk meluapkan amarah.

Namun belakangan situasinya kerap berubah menjadi ekstrem karena perilaku yaitu dengan menenteng senjata hingga memakai pelat polisi.

"Road rage sendiri disebabkan oleh interaksi antara faktor disposisi dan situasi, atau faktor internal dan eksternal, atau faktor kepribadian dan kecerdasan serta lingkungan," tuturnya.

Ia menjelaskan untuk mengatasi road rage, tidak cukup intervensi terhadap pelaku. Namun juga dibarengi dengan intervensi hukum, sanksi sosial dan penanganan psikoedukatif.

"Polri juga dituntut lebih efektif dalam mengendalikan kemacetan," ujarnya.

Reza juga menyarankan Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono serius melanjutkan program Anies Baswedan yang sangat berorientasi pada pejalan kaki, pesepeda, dan pengguna kendaraan umum.

"Jangan bikin program yang malah membuat mundur kerapihan Jakarta. Sistem ETLE dimaksimalkan," katanya.

Perbuatan pelaku road rage memang tidak bisa dibenarkan. Tapi, kata Reza, sekian banyak otoritas tampaknya turut berkontribusi bagi bermunculannya para pengemudi sumbu pendek.

Belakangan marak terjadi aksi pengendara yang meluapkan emosi di jalan dengan pengendara lain. Mulai dari serangan fisik hingga menodongkan senjata.

Terbaru, aksi pengendara mobil sedan berpelat dinas polisi mengeluarkan senjata hingga kontak fisik dengan pengemudi taksi online di dekat pintu keluar Tol Tomang, Jakarta Barat Jumat (4/5) malam.

Terlapor lalu langsung turun dari mobil dan memaki sopir taksi online tersebut dengan kata-kata kasar hingga pada akhirnya memukul dan menodongkan pistol.

Selain itu dalam video yang diunggah akun Twitter @kenzo39526996 pada Januari lalu, terlihat pengemudi mobil berpelat polisi itu terlibat cekcok dengan pengendara lain di jalanan.

Pria berbaju hitam tersebut terlihat memegang dan mengokang benda yang mirip dengan senjata api. Setelahnya, pria tersebut berjalan menuju mobilnya dan disusul pengendara lain yang menghampirinya.

Kemudian, saat di mobil, cekcok kembali terjadi antara mereka. Lalu, pengendara lain di sana memperlihatkan gestur agar pria pengemudi tersebut menyerahkan benda diduga senjata api.

Namun, pengemudi itu justru tancap gas dan melajukan kendaraannya dan kabur.

(can/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK