Deputi Bidang Sosial, Budaya, dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Alimuddin memastikan tidak ada kasus malaria yang berasal dari kawasan IKN Nusantara.
Ia mengatakan kasus malaria yang ditemukan di wilayah IKN beberapa waktu lalu bukan berasal dari IKN melainkan berasal dari luar wilayah IKN.
"Beberapa waktu yang lalu ditemukan kasus malaria. Begitu pelacakan ternyata itu bukan dari IKN melainkan pekerja dari luar IKN yang kebetulan bekerja di situ," ujar Alimuddin dalam keterangannya, Senin (8/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Senada, Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU) Ponco Waluyo mengatakan kasus malaria terakhir ditemukan di wilayah yang kini menjadi kawasan IKN pada bulan November tahun 2018.
Ia menjelaskan beberapa kasus malaria yang ditemukan di wilayah IKN merupakan kasus impor dari tempat lain.
"Misalnya kasus di Persemaian Semoi kemarin, itu ternyata bukan kasus asli dari yang digarap IKN saat ini. Itu kasus dari luar yaitu beberapa kasus yang positif dari pekerja daerah aliran sungai yang menanam sepanjang jalur yang ada di IKN," ungkap Ponco.
Sementara itu, Tim Kerja Malaria Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Helen Dewi Prameswari berpendapat serupa.
Helen menjelaskan permasalahan malaria di wilayah IKN karena berasal dari wilayah lintas batas yang berbatasan dengan Kabupaten Paser, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Kutai Barat.
Tingginya angka kasus malaria di Kabupaten PPU, lanjutnya, merupakan muara kasus dari wilayah lintas batas kabupaten tersebut.
Tim Pengelola Program Malaria Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara (PPU) telah melakukan survei untuk kelompok pekerja yang berisiko.
Wilayah daratan IKN seluas kurang lebih 256.142 hektare terletak pada dua kabupaten eksisting, yaitu Kabupaten PPU dan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Lihat Juga :![]() 101 SCIENCE Binatang Apa yang Paling Ganas? |
Kawasan IKN beririsan dengan enam kecamatan, yaitu Kecamatan Sepaku, Kecamatan Samboja, Kecamatan Loa Janan, Kecamatan Loa Kulu, Kecamatan Muara Jawa, dan Kecamatan Sanga-Sanga.
Pihak Otorita IKN menjelaskan wilayah endemis malaria terdekat dari IKN berada di Kelurahan Sotek, Kabupaten PPU yang jaraknya ke Titik Nol IKN di Kecamatan Sepaku kurang lebih 40 kilometer.
Sementara nyamuk Anopheles yang menjadi penyebab malaria paling jauh terbang hanya satu sampai dua kilometer.
(rzr/isn)