Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin membela Presiden Joko Widodo dari kritik Anggota DPR Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman soal panggil ketua umum partai ke istana.
Ngabalin mengatakan Jokowi menjalankan tugasnya sebagai pembina politik nasional lewat pertemuan itu. Ia justru menyindir Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang rangkap jabatan sebagai ketua umum partai politik saat menjabat presiden.
"Tidak netralnya di mana? Dia paham enggak Jokowi itu bukan presiden yang langsung ketum partai? Bukan presiden yang langsung memimpin parpol? Jokowi itu bukan SBY yang langsung jadi Ketua Umum Partai Demokrat," kata Ngabalin saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (9/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ngabalin menyampaikan pertemuan Jokowi dengan para ketum partai di istana untuk menjaga stabilitas politik. Jokowi berupaya mencegah gonjang-ganjing menjelang tahun politik. Menurut Ngabalin, Jokowi tidak akan campur tangan dalam urusan politik praktis. Dia menjamin Jokowi netral selama Pilpres 2024.
"Mereka (ketua-ketua umum parpol) berkoalisi, kemudian datang kepada Presiden meminta pandangan, berdiskusi, apakah dia (Jokowi) yang ambil keputusan? Oh tidak jawabannya. Kenapa dangkal sekali pandangannya itu?" ujarnya.
Ngabalin menyayangkan tudingan Benny soal Jokowi mengumandangkan perang melawan rakyat. Dia mempertanyakan mengapa anggota dewan sembarangan berbicara.
"Suruh belajar lah dulu, sekolah ulang deh. Sekolahlah dulu, ulang, enggak usah pakai ancam-ancam, diksi-diksi mengumandangkan perang," ucap Ngabalin.
Sebelumnya, Jokowi mengumpulkan enam ketua umum partai politik di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (2/5). Pertemuan itu menuai kritik dari sejumlah pihak.
Salah satu kritik datang dari Benny K. Harman. Anggota Fraksi Demokrat DPR RI itu mempertanyakan netralitas Jokowi di pemilu mendatang.
"Jika benar Presiden tidak netral dlm Pilpres dn Pileg apalagi menjadikan istana presiden markas tim sukses Capres tertentu maka Presiden Jokowi sebenarnya lagi mengumandangkan perang, perang semesta melawan rakyatnya sendiri," cuit Benny melalui akun Twitter @BennyHarmanID, Senin (8/5).