Guru ASN Pangandaran Minta Ridwan Kamil Turun Tangan di Kasus Pungli

CNN Indonesia
Rabu, 10 Mei 2023 19:47 WIB
Guru di Pangandaran Husein Ali Rafsanjani meminta Gubernur Jabar Ridwan Kamil turun tangan agar permasalahan pungutan liar (pungli) cepat selesai.
Guru di Pangandaran meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turun tangan agar permasalahan pungutan liar (pungli) cepat selesai (CNNIndonesia/Mundri Winanto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Guru di Pangandaran Husein Ali Rafsanjani meminta Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turun tangan agar permasalahan pungutan liar (pungli) cepat selesai.

Menurut Husein, penyelesaian permasalahan itu sudah tak efektif lagi jika hanya dibahas di tingkat pemerintah kabupaten.

"Saya cuma berharap semoga disorot Ridwan Kamil. Kalau disorot beliau kan ada harapan selesai. Kalau penengahnya dari Pangandaran juga apa bedanya?" kata Husein kepada CNNIndonesia.com, Rabu (10/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Husein merasa pemerintah level provinsi sudah harus turun tangan karena sebelumnya ia mengaku menjadi korban pungutan liar saat latihan dasar (latsar) di tingkat kabupaten.

Akibat ancaman dan tekanan itu, Husein akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Husein juga sudah diundang oleh Bupati Pangandaran untuk membicarakan permasalahan pengunduran dirinya sebagai ASN imbas diancam karena melaporkan pungli.

Pertemuan itu rencananya digelar besok, Kamis (11/5) dan akan dihadiri oleh beberapa staf dari Badan Kepegawaian & Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

Husein pun bersedia datang. Namun, dia mengaku masih takut lantaran sebelumnya sempat mendapat tekanan saat 'disidang' di BPKSDM Pangandaran.

"Sudah ditelepon ajudan Bupati, saya jauh datang tapi ya walaupun ada ketakutan, ya manusiawi mudah-mudahan saya bisa datang, dengan teman atau sendiri," ucap dia.

"Rencananya hari kamis jam 2 di kantor Sekda Pangandaran. Saya harap ada beberapa wartawan yang menemani saya," imbuhnya.

Meski ada rasa takut, Husein akan berusaha datang. Dia berharap ada perubahan.

"Harapannya kalau pun saya enggak PNS, setidaknya keluarnya saya dari Pangandaran ada perubahan dari Pangandarannya," ucapnya.

Sebelumnya, Husein mengundurkan diri sebagai ASN karena didesak untuk menurunkan laporan terkait pungli. Bukan hanya didesak, Husein juga mendapat ancaman.

Husein bercerita kejadian itu bermula saat dirinya mendapat surat tugas sebagai ASN di Pangandaran pada 2020 lalu. Dia harus mengikuti latihan dasar (Latsar) di Bandung.

Namun, Husein dimintai uang transportasi. Husein mengaku jengkel karena seharusnya uang tersebut sudah dibiayai negara. Tak punya pilihan, dia akhirnya tetap membayar.

"Tiba tiba H -7, kita disuruh bayar uang transport. Yang bikin jengkelnya tuh ikut gak ikut sama rombongan, kalau saya kan naik motor dari Pangandaran ke Bandung, harus tetap bayar," kata Husein dalam unggahan video di Instagramnya, Selasa (9/5).

Tak sampai di situ, Husein juga diminta uang lagi saat Latsar. Dia ditagih uang sebesar Rp350 ribu. Padahal, saat itu dia benar-benar tak punya uang.

Apalagi, kata Husein, gaji dia selama tiga bulan belum dibayar. Uang di rekening dia pun tak sampai Rp500 ribu.

"Sampai yang nagih gitu. Saya bilang 'saya enggak ada uang banget.' Saya kasih screenshot rekening saya, enggak ada di Rp500rbu aja enggak ada di rekening waktu itu," ujarnya.

Akhirnya, Husein memutuskan untuk melaporkan pungli itu di lapor.go.id. Dia juga menyantumkan bukti-bukti pungli tersebut.

(yla/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER