PAN Anggap Murad Ismail Jadi Bebas Usai Dipecat PDIP
Ketua DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Provinsi Maluku Wahid Laitup bicara sisi positif dari pemecatan Murad Ismail sebagai kader oleh PDIP.
Menurut Wahid, Murad jadi lebih bisa bebas bergerak dan menjalin komunikasi politik dengan seluruh partai di Maluku usai dipecat PDIP.
"Kalau saya, beliau bebas saja, kalau saya cenderung bebas, biar beliau berafiliasi di seluruh kepentingan politik di Maluku," kata Wahid saat Konferensi Pers di Ambon, Kamis (11/5).
Sejauh ini, istri dari Murad yakni Widya Pratiwi bergabung PAN dan menjadi caleg DPR RI daerah pemilihan Maluku. Berkenaan dengan hal itu, Wahid belum mau bicara banyak soal kans Wahid mengikuti langkah istrinya bergabung dengan PAN.
"Kalau soal itu enggak, soal ketertarikan gabung urusan pribadi beliau, kalau saya lebih cenderung berikan beliau bebas untuk bergabung dengan seluruh partai politik di Maluku," ucap Wahid.
Wahid bicara demikian bukan berarti menyambut pemecatan yang dilakukan PDIP terhadap Murad Ismail. Dia menegaskan bahwa PAN menghormati keputusan PDIP dan tidak ingin ikut campur urusan internal partai lain.
"Saya selaku ketua DPW menghormati sikap PDIP membebastugaskan Gubernur Maluku dari Ketua DPD PDIP, itu urusan internal PDIP," ucapnya.
PDIP mencopot Murad Ismail dari jabatan ketua DPW Maluku. Bahkan, Murad juga sudah bukan lagi kader partai berlambang banteng dengan moncong putih tersebut.
Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat menyebut Murad dicopot dari jabatannya usai sempat dimintai klarifikasi soal kepindahan istrinya ke PAN.
Dia bercerita sempat mendapat surat penugasan dari partai untuk memanggil Murad usai istri dikabarkan keluar dan gabung PAN demi maju di Pileg 2024. Kala itu, ia ditemani, Ketua Bidang Kehormatan Komaruddin Watubun dan Wasekjen Utut Adianto.
Bertempat di Kantor DPP, Murad hadir memenuhi panggilan. Namun, di tengah proses permintaan klarifikasi, Murad emosional. Menurut Djarot, Murad menolak penjelasan DPP soal suami istri berbeda partai.
"Beliau marah-marah sambal memukul-mukul meja, beliau tidak mau menerima penjelasan dari DPP partai, saya dan Pak Komarudin, malah beliau marah-marah,"katanya.