Dedi Mulyadi masih bungkam soal pengunduran dirinya dari Partai Golkar dan anggota DPR RI.
"Nanti saja (mengomentarinya)" kata Dedi lewat sambungan telpon seperti dikutip dari Antaranews.
Menurut laporan Antara, surat pengunduran itu beredar luas di kalangan wartawan, Sabtu (13/5). Dalam surat itu, mantan Bupati Purwakarta tersebut menyatakan mengundurkan diri dari Partai Golkar dan DPR RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada dua surat pengunduran diri yang ditandatanginya di atas meterai Rp10 ribu per tanggal 10 Mei 2023.
Surat pertama berisi pengunduran diri sebagai anggota Partai Golkar dan surat kedua berkop Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang isinya pernyataan pengunduran diri sebagai anggota DPR RI.
Untuk surat kedua, belum ada tanda tangan Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar, Lodewijk Friedrich Paulus.
Dedi sendiri bersikukuh belum mau mengomentari surat tersebut. "Nanti saja komentarnya," kata dia.
Terpisah, Sekretaris DPD Partai Golkar, Jawa Barat MQ Iswara mengaku belum menerima surat pengunduran diri Dedi Mulyadi dari partainya.
"Kami sedang mengkonfirmasi surat tersebut kepada yang bersangkutan. Belum [menerima suratnya]," ucap Iswara saat dikonfirmasi, Jumat (12/5).
CNNIndonesia.com telah menghubungi Dedi soal kabar tersebut, namun tak mendapat respons.
Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad mengaku telah mendengar kabar pengunduran diri Dedi dari Golkar. Dedi saat ini tercatat sebagai anggota DPR RI Komisi IV. Ia terpilih melalui Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
"Iya, saya baru mendengar kabar dari kawan-kawan memang ada rencana itu. Tapi, kemudian realisasinya seperti apa saya belum dapat update," ujar Dasco di kompleks parlemen, Kamis (11/5).
(lth)