Wakil Presiden RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla ikut merespons soal rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan membisiki para ketua umum parpol terkait calon presiden (capres) pilihannya di Pilpres 2024.
Politikus senior yang akrab disapa JK itu mengaku dirinya, bersama sejumlah presiden terdahulu, seperti SBY dan Megawati Soekarnoputri tak pernah ikut campur atau mempengaruhi partai memilih capres. Sebab, menurut JK keputusan pencalonan presiden sepenuhnya kewenangan partai.
"Zaman Ibu Mega, Pak SBY, sama sekali tidak mempengaruhi parpol untuk memilih ini itu," kata JK di kediamannya, Jakarta Selatan, Senin (15/5) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pernyataan itu disampaikan JK usai menerima kunjungan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di kediamannya. JK menegaskan bahwa urusan pencalonan presiden sepenuhnya kewenangan partai dan pemerintah kala itu tak pernah ikut campur.
"Partai cuma satu yang mencapai 20 persen. Tapi koalisi adalah kewenangan masing-masing partai," kata dia.
Presiden Joko Widodo mengaku bakal memberi bisikan kuat kepada partai politik soal 3 nama capres hasil musyawarah rakyat (Musra) relawannya pada Minggu (14/5).
Pada kesempatan itu Jokowi menerima tiga nama dengan suara tertinggi selama gelaran Mudra sejak Agustus 2022.
Ketiganya yakni, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, dan Airlangga Hartarto. Dia menyebut sangat menghargai upaya Musra mengusulkan 3 nama capres tersebut. Namun, menurutnya hak mencalonkan capres adalah milik partai atau gabungan partai.
"Itu bagian saya untuk memberikan bisikan kuat kepada partai-partai yang sekarang ini juga koalisinya belum selesai," kata Jokowi di Istora, Senayan, Jakarta.
(thr/rds)