Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mengaku diberi arahan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar mengumumkan dukungan kepada calon presiden mendekati masa Pilpres 2024 alias last minute.
Budi memastikan Projo akan tetap tunduk menunggu arahan dan perintah Presiden Jokowi terkait pilihan pada kontestasi politik tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi begini kami tunduk Pak Jokowi. Buat kami begini, saya tahu Pak Jokowi ini bilang ke saya, 'Nanti Projo last minute saja mas', gitu," kata Budi dalam acara 'Political Show' yang disiarkan melalui CNN Indonesia TV, Senin (15/5) malam.
Namun, Budi menampik Jokowi memang mempersiapkan Projo untuk mendukung Prabowo, sementara relawan Jokowi lainnya dipersilakan mendukung capres PDIP Ganjar Pranowo. Ia memastikan Jokowi tetap berpesan kepada seluruh relawan agar senantiasa solid.
Budi kemudian kembali menegaskan Projo tetap akan manut arahan Jokowi, lantaran ia mempercayai Jokowi sebagai satu-satunya sosok di Indonesia yang mengikuti pemilu elektoral dan tidak pernah kalah.
"Jadi apa yang diputusin Pak Jokowi saya ikut, sampai saat ini Pak Jokowi cuma perintah ke saya, 'tunggu dulu mas'. [Termasuk ikut Jokowi apabila pilihan Jokowi berbeda dari partai] itu kan hipotesa, kalau-kalau," kata dia.
Dalam kesempatan itu, Budi yang juga menjabat sebagai Penanggung Jawab Musyawarah Rakyat (Musra) buka suara soal hasil Musra yang disebut-sebut memunculkan nama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai bakal capres 2024 dengan perolehan suara paling banyak.
Dalam data hasil rekapitulasi perolehan suara Musra secara nasional yang didapatkan CNN Indonesia, Prabowo unggul dengan 20,6 persen suara. Disusul Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 19,95 persen, dan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto 12,15 persen.
Budi tak secara tegas menampik data tersebut. Kendati Budi menyatakan data itu bukan buatan tim Musra, namun ia menyebut hasil rekapitulasi Musra dengan puncak acara Minggu (14/5) lalu tak jauh berbeda dengan itu.
"Ya, kurang lebih lah betul. Ini kan pasti wartawan yang menghitung seluruh. Saya tidak mau membohongi, kenapa? Itu kan tiap minggu tinggal hitung saja sendiri, orang tiap minggu ada di media kok," ujar Budi.
Lihat Juga : |