Polisi Buru Teman Pria dari Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan

CNN Indonesia

Jumat, 19 Mei 2023 13:48 WIB

Kapolrestabes Semarang mengatakan sebelum ditemukan tewas, saksi mengatakan korban sempat pergi dengan teman pria yang kini masih dicari tahu keberadaannya. — Ilustrasi garis polisi yang menjaga TKP penemuan jasad. (Istockphoto/D-Keine)

Semarang, CNN Indonesia --

Seorang remaja putri asal Papua ditemukan tewas di sebuah rumah kos di wilayah Jalan Pawiyatan Luhur Bendan Ngisor, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Kamis (18/5) malam.

Polisi menyatakan korban bernama ABK (16) adalah putri dari Penjabat (Pj) Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo. Sebelum menjadi Pj Gubenur Papua Pegunungan, Nikolaus dikenal pernah menjabat Kajati Papua.

"Jadi Kamis malam ada laporan orang meninggal di kawasan Bendan Semarang. Anggota kami, piket Reskrim dan Inafis langsung ke TKP terus melakukan pemeriksaan. Korban ternyata adalah putri dari Penjabat Gubernur Papua Pegunungan Nikolaus Kondomo," ujar Kapolrestabes Semarang Kombes pol Irwan Anwar kepada CNNIndonesia.com, Jumat (19/5).

Dari keterangan beberapa saksi, sebelum tewas, korban sempat diketahui pergi dengan teman dekat prianya yang berinisial AN. Polisi pun kini masih mencari tahu keberadaan AN yang tak diketahui hingga saat ini.

Lihat Juga :

Arak-Arakan Timnas Diwarnai Aksi Pencopetan, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang remaja putri asal Papua ditemukan tewas di sebuah rumah kos di kawasan Jalan Pawiyatan Luhur Bendan Ngisor Kota Semarang pada Kamis (18/5) malam.

Polisi masih menunggu persetujuan dari pihak keluarga untuk autopsi remaja putri yang ditemukan tewas dalam kamar kos di Semarang. (CNN Indonesia/Damar).

Lihat Juga :

Anak Pj Gubernur Papua Pegunungan Ditemukan Tewas di Kos Semarang

Dari hasil olah TKP, polisi menemukan beberapa botol minuman keras di dekat mayat korban. Sementara itu, dari pemeriksaan fisik mayat terdapat luka lecet di tubuh korban.

Untuk kepentingan penyelidikan, polisi mengevakuasi korban ke kamar mayat Rumah Sakit Dokter Kariadi Semarang guna diautopsi.

"Sekarang masih kita dalami sambil menunggu autopsi, termasuk persetujuan keluarga," kata Irwan.

Sementara itu, hingga berita ini ditulis belum ada keterangan dari pihak keluarga.