25 Ribu Babi di Gowa Sulsel Mati Imbas Flu

CNN Indonesia
Jumat, 19 Mei 2023 15:01 WIB
Sebanyak 25 ribu populasi ternak babi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mati imbas flu babi.
Ilustrasi. (ALBERT IVAN DAMANIK / AFP).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 25 ribu populasi ternak babi di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan mati. Saat ini, hanya tersisa sekitar 70 ekor babi yang masih hidup setelah merebaknya wabah African Swine Fever (ASF) atau flu babi Afrika.

Kasus flu babi Afrika di Gowa mulai merebak sejak bulan Januari 2023. Kala itu sekitar 4.000 ternak babi mati setelah terserang ASF dan BBVet Maros telah mengkonfirmasi positif babi tersebut mati akibat ASF.

"Populasi babi di Gowa sekitar 25 ribu ekor. Sekarang hanya tersisa 70 ekor saja," kata Kadis Peternakan dan Perkebunan Gowa, Suhriati, Jumat (19/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhriati menerangkan bahwa di Kabupaten Gowa terdapat dua peternakan babi yakni, di Desa Paccelekang, Kecamatan Pattallassang dengan jumlah populasi sekitar 15 ribu ekor. Sementara di Desa Timbuseng, Kecamatan Bontomarannu sekitar 10 ribu ekor.

Sehingga total populasi babi di Gowa sebanyak 25.421 ekor.

Menurut Suhriati, sejak merebaknya wabah flu babi Afrika ini di Gowa, setiap harinya ternak babi mati antara 200 ekor hingga 500 ekor.

"Jadi babi mati per harinya, itu tergantung berapa jumlah populasi yang ada di kandang tersebut. Bisa 200 bisa juga 500 ekor," ungkapnya.

Merebaknya wabah flu babi Afrika ini di Gowa, kata Suhriati, diduga menyebar melalui pakaian, kontak langsung, kemudian pakan dan peralatan yang terkontaminasi.

"Kita sampaikan ke peternak untuk mengosongkan kandangnya. Kita akan turun lagi untuk mengecek, karena diagnosanya harus hasil uji laboratorium untuk memastikan apa virus masih ada atau tidak," pungkasnya.

(mir/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER