Anies Ungkap Bobrok Market Player dan Tukang Tekuk Hukum

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Mei 2023 23:24 WIB
Anies Baswedan menyebut negara dengan institusi politik dan ekonomi yang ekstraktif cenderung mengkonsolidasi pada satu kelompok tertentu.
Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mengungkap ada pejabat yang membuat kebijakan merangkap pengusaha atau market player. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan mengungkap ada pejabat yang membuat kebijakan merangkap pengusaha atau market player.

Anies mulanya menyinggung soal ciri-ciri negara dengan institusi politik dan ekonomi yang ekstraktif dibandingkan dengan yang inklusif.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, negara dengan institusi politik dan ekonomi yang ekstraktif cenderung mengkonsolidasi pada satu kelompok tertentu. Ia kemudian mengungkapkan ciri-ciri negara dengan institusi politik yang inklusif.

"Negara seperti ini akan kita saksikan tanpa konflik kepentingan, misalnya, yang seperti ini tidak ada market player sekaligus regulator," ujar Anies saat menyampaikan pidato politik pada acara Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5).

"Kalau pedagang, pedagang saja, jangan pedagang sekaligus pejabat, sekaligus pembuat aturan, apalagi membuat aturan yang terkait perdagangan yang dibuatnya," tambahnya.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga mengungkap negara dengan institusi inklusif tidak akan ada pejabat yang merangkap jabatan, apalagi sampai bertumpuk-tumpuk. Anies turut menyoroti negara tersebut bisa memastikan meritokrasi berjalan dalam pemerintahan bukan memberikan keistimewaan pada keluarga.

Menurutnya, negara dengan institusi politik yang melayani ini cenderung menjunjung tinggi tegaknya hukum, sehingga yang dilakukan memperkuat hukum agar independen dan terbebas dari intervensi politik.

"Agar transparan dalam setiap pengambilan keputusan. Kalau kita saksikan ini yang harus kita perkuat di Republik ini," ujar Anies.

Sementara, negara dengan institusi politik memeras sering tidak mengindahkan etika bahkan aturan hukum.

"Bahkan peraturan sering ditekak-tekuk, bisa diterapkan tebang pilih dan sering kali dibuat hanya untuk menguntungkan mereka yang sedang berada di dalam lingkar kekuasaan," katanya.

(dmr/fra)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER