Ma'ruf soal Cawapres NU: Insya Allah Semua Baik, Buktinya Saya

CNN Indonesia
Selasa, 23 Mei 2023 14:10 WIB
Wapres Ma'ruf Amin mengatakan bahwa kader NU yang cocok jadi cawapres di 2024 itu banyak yang bisa dipilih dan mempersilakan masyarakat untuk memilihnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin buka suara mengenai tokoh-tokoh NU yang layak dijadikan calon wakil presiden di Pilpres 2024. (Arsip Setwapres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin merespons pertanyaan sejumlah awak media terkait siapa sosok kader atau tokoh dari Nahdlatul Ulama (NU) yang menurutnya cocok menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Seperti diketahui sejumlah kader NU menjadi nama-nama yang diperbincangkan, disebut potensial mendampingi sejumlah nama bakal calon presiden yang sudah mengemuka.

Wapres Ma'ruf Amin mengatakan bahwa kader NU yang cocok jadi cawapres di 2024 itu banyak yang bisa dipilih dan mempersilakan masyarakat untuk memilihnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insya Allah mereka semua baik dan bisa. Buktinya saya menjadi wakil presiden kan baik juga. Kita harapkan nanti baik, saya tidak bilang A,B, C, supaya saya tidak mempengaruhi," ujar Ma'ruf Amin usai membuka Konferensi Tingkat Tinggi Media se-Asia Pasifik ke-18 atau The 18th Asia Media Summit 2023, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (23/5).

Mantan Rais A'am PBNU itu menyebut kader NU yang akan mencalonkan cawapres di 2024 tentu baik dan bisa menjadi cawapres dengan baik. Namun dia tidak akan menunjuk kader NU tertentu yang akan ia 'endorse'.

"Saya kira kader NU yang bisa dipilih banyak karena itu saya persilakan untuk dipilih saja. Saya tidak menyodorkan satu, dua, (atau) A, B, C. Tapi saya persilakan mana yang merasa cocok," kata Ma'ruf.

Sebelumnya, Politikus PDIP Aria Bima meyakini tokoh Nahdlatul Ulama (NU) bakal masuk dalam daftar 10 nama bursa bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang mendampingi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Aria mengatakan NU selama ini telah menjadi pakem konfigurasi dengan partainya selama beberapa kali pemilu. Dia menyebut beberapa nama di masa lalu dari mulai Hasyim Muzadi, Jusuf Kalla, bahkan kini Ma'ruf Amin. Beberapa nama itu, kata dia, selama ini tercatat menjadi rekam jejak hubungan PDIP dengan NU.

"Ada kecenderungan Ibu [Megawati Soekarnoputri] itu melihat konfigurasi NU, dengan mengikutsertakan Muhammadiyah menjadi bagian komitmen itu," kata Aria di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (16/5).

(kdf/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER