Kronologi Anak SMP Makassar Diduga Tewas Lompat dari Lantai 8 Sekolah

CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2023 09:57 WIB
Polisi ungkap rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik pelajar SMP tewas usai diduga melompat dari lantai 8 gedung sekolah di Makassar.
Ilustrasi pelajar di Makassar tewas usai diduga lompat dari lantai 8 sekolah. Istockphoto/ Ilbusca
Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak kepolisian telah mengamankan rekaman CCTV yang memperlihatkan detik-detik pelajar sekolah menengah pertama (SMP) ditemukan tewas tergeletak di lapangan voli setelah diduga melompat dari lantai 8 gedung sekolah di Makassar, Sulawesi Selatan. 

Kapolrestabes Makassar, Kombes Pol Mokhamad Ngajib mengatakan berdasarkan keterangan saksi dan rekaman CCTV di Sekolah Islam Athirah, korban BSN (15) yang merupakan anak pejabat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) ini sempat naik ke lantai 8 dengan menggunakan lift, pada Rabu (24/5).

"Pukul 09.30 WITA. Korban naik melalui lift kemudian ke lantai 8, setelah itu yang bersangkutan naik ke atap," kata Ngajib, Rabu (24/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah berada di lantai 8 gedung sekolahnya, kata Ngajib, BSN kemudian naik ke atas atap dengan menaiki sebuah tangga.

"Jadi dari lantai 8, ada atap lagi, dia naik menggunakan tangga. Diduga di situlah korban jatuh ke lantai paling bawah," ungkapnya.

Setelah terjatuh, kata Ngajib, korban ditemukan tergeletak di lapangan voli oleh seorang petugas kebersihan sekolah dalam keadaan meninggal dunia.

"Petugas kebersihan yang dapati korban sudah dalam keadaan meninggal," ujarnya.

Pihak kepolisian menduga bahwa pelajar kelas VIII ini nekat melakukan bunuh diri dengan melompat dari lantai 8 gedung sekolah.

"Patut kita duga dia bunuh diri. Karena sampai hasil pemeriksaan hasil olah TKP tidak didapatkan adanya kecurigaan hal-hal yang lain, tapi sampai saat ini proses pembuktian menyatakan ada persesuaian bahwa korban ini memang naik sendiri, dan terjatuh dari atas lantai 8," jelasnya.

Sementara terkait luka yang dialami oleh korban dan dianggap janggal pihak keluarga, Kapolrestabes Makassar menerangkan, bahwa luka tersebut memang luka akibat korban jatuh dari lantai 8 gedung sekolah.

"Kalau dari Dokpol sendiri dari beberapa pemeriksaan akibat dari jatuh itu mengakibatkan ada beberapa yang luka, luka itu memang luka karena jatuh, luka karena benturan, bukan karena benda tumpul yang lain," terangnya.

Meski demikian, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematian korban tersebut.

"Untuk masalah motifnya ini masih kita dalami, karena tentunya kita sementara mengaitkan antara keterangan saksi 1 dengan saksi yang lainnya, kemudian juga dengan alat bukti yang lain. Untuk motif masih kita dalami," bebernya.

Ngajib menyebutkan bahwa pihaknya telah mengamankan sejumlah barang bukti yang berada di lokasi kejadian, berupa rekaman CCTV dan sebuah tangga.

Keluarga duga pihak sekolah tutupi fakta kematian

Pihak keluarga menganggap pihak sekolah berusaha menutupi peristiwa kematian siswa SMP yang duduk di kelas VIII tersebut.

"Intinya ini kaya di silent. Yang jelas kami dari pihak keluarga ada kejanggalan dengan kematian keponakan saya. Kami akan usut tuntas, siapapun yang menutup-nutupi saya siap hadapi," kata paman korban, Andi Setiadi Yusuf saat ditemui di rumah duka, Rabu (24/5).

Andi menuturkan awalnya ibu BSN mendapatkan informasi dari gurunya bahwa korban tidak masuk sekolah, sehingga orang tuanya langsung melacak keberadaan BSN melalui GPS di telepon selulernya yang berada di sekitar wilayah Kabupaten Gowa.

"Diperiksa GPS-nya ada di daerah Taeng. Tiba-tiba ada laporan dia tergeletak di lapangan. Terus HP-nya juga ikut hancur. HP-nya sebenarnya saya masih tahan, tapi karena penyidik terus meminta alasan penyidikan. Terpaksa kami dari pihak keluarga segera berikan," ungkapnya.

Ibu korban sempat terlambat ke rumah sakit setelah mendapatkan kabar anaknya jatuh dari lantai 8 gedung sekolah. Menurut Andi, pihak sekolah langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit.

"Makanya mamanya terlambat ke rumah sakit karena dia menyusuri ke sana (Taeng, Gowa) cari titik GPS-nya," jelasnya.

Andi menuturkan bahwa semasa hidup BSN ini merupakan anak yang dikenal pendiam di kalangan keluarganya dan kerabatnya. Bahkan, kata paman korban jika keponakannya tersebut tidak memiliki permasalahan dengan orang lain dan juga teman-teman di sekolahnya.

"Kalau di-bully saya tidak yakin korban mau berbuat senekat ini," tuturnya.

Meski demikian, pihak keluarga meminta kasus kematian pelajar SMP tersebut agar diusut sampai tuntas sehingga penyebab kematian remaja yang masih 15 tahun ini dapat segera terungkap.

Disclaimer kesehatan mentalDisclaimer kesehatan mental

(mir/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER