Aksi Pelajar SMA Selamatkan Danau Toba, Ubah Eceng Gondok Jadi Pupuk

Jakarta Student Symposium | CNN Indonesia
Kamis, 25 Mei 2023 17:43 WIB
Stefan Fredrick Atmadja, siswa kelas 11 Jakarta Intercultural School, yang menjadi salah satu peserta JSS. (Foto: Jakarta Scholars Symposium)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 12 siswa mempresentasikan ide dan aksi nyata yang membawa perubahan bagi bumi. Salah satunya karya merubah tanaman gulma eceng gondok yang merusak Danau Toba menjadi pupuk hayati bagi para petani Toba.

Aksi nyata ini dipresentasikan dalam simposium yang digelar Jakarta Student Symposium (JSS) oleh Stefan Fredrick Atmadja, siswa kelas 11 Jakarta Intercultural School di Soehana Hall, Jakarta, Rabu (24/5).

Jakarta Student Symposium (JSS), selaku penyelenggara, merupakan koalisi nirlaba yang independen dan didedikasikan sebagai wadah bagi para generasi muda yang memiliki mimpi.

Mimpi itu untuk melakukan sesuatu dan memimpin generasinya dalam menciptakan kesadaran terhadap topik-topik yang paling relevan dan menjadi perhatian dunia saat ini.

Karya pupuk hayati yang dipresentasikan Stefan di JSS mendapat apresiasi. Sebab, pupuk yang diberi nama Steba (Sahabat Petani Toba) ini telah diuji, dan hasilnya dinyatakan sebagai pupuk yang kualitasnya di atas rata- rata, serta dapat meningkatkan produktivitas petani.

Stefan menceritakan, proyek ini bermula saat melihat keindahan Danau Toba yang tertutup eceng gondok. Hal ini sangat disayangkan oleh dirinya. Untuk itu, ide membuat pupuk ini muncul.

"Danau Toba adalah danau vulkanik terbesar di dunia yang sangat indah dan menjadi salah satu Global Geopark UNESCO. Namun sayang tertutup oleh eceng gondok yang pertumbuhannya tidak terkontrol," kata Stefan yang menjadi salah satu peserta JSS.

Menurut Stefan, eceng gondok yang menutupi danau menimbulkan tiga masalah. Pertama, kerapatan eceng gondok menghalau sinar matahari sehingga menghalangi proses fotosintesis organisme di dalam danau. Kedua, mengurangi kadar oksigen yang akan menghambat pertumbuhan makhluk hidup lainnya.

"Dan yang ketiga, persoalan pariwisata. Karena dapat mengurangi keindahan pemandangan yang kemudian akan berakibat pada menurunnya daya tarik pariwisata," ujarnya dalam pemaparan proyek yang dikembangkan tersebut.

Stefan menegaskan, tujuannya menjalankan proyek tersebut adalah untuk mengembalikan keindahan Danau Toba dan sekaligus mengubah eceng gondok menjadi sesuatu yang menguntungkan bagi masyarakat.

"Yaitu dengan mengumpulkan dan memproses eceng gondok tersebut menjadi pupuk. Kandungan nitrogen dalam eceng gondok cukup tinggi yang tentu saja merupakan material yang baik untuk pupuk," jelasnya.

Selain telah mengantongi hasil uji laboratorium dari Sucofindo, produk pupuk hayati tersebut bahkan sudah digunakan oleh sejumlah petani di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, penggunaan pupuk dari eceng gondok pada tanaman padi mempercepat pertumbuhan padi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan pupuk tersebut.

"Saya harap, proyek ini dapat memberikan impact untuk meningkatkan produktivitas para petani, dan sekaligus membuat danau kembali indah serta mempertahankan nilai pariwisata Indonesia," ujarnya.

Selain itu, ada karya lain yang juga dipresentasikan oleh para siswa yang menjadi peserta mencakup berbagai kategori. Antara lain lingkungan dan nutrisi. Misalnya saja proyek usaha mereduksi jejak karbon, proyek konservasi air bersih, proyek pengembangan beras fortifikasi; dan lain sebagainya.

Acara Simposium ini turut dihadiri Sally Kailola selaku Head of Communication YKAN (Yayasan Konservasi Alam Nusantara). Sally sangat mengapresiasi kegiatan ini.

"Setelah menyaksikan pemaparan yang dilakukan para siswa, saya sangat kagum dan sekaligus bangga," ujarnya.

Sebab, kata dia, hal ini merupakan loncatan luar biasa. Di mana para pelajar sebagai generasi muda ini telah memberikan kontribusi nyata, yaitu solusi atas permasalahan-permasalahan yang ditemukan.

"Mereka inilah yang akan membuat perubahan di masa depan," ujarnya sekaligus menutup acara.

(inh)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK