Menteri Dalam Negeri sekaligus Kepala Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Tito Karnavian mengatakan masih ada sengketa batas negara Indonesia dengan empat negara lain.
Tito menyebut BNPP bersama sejumlah instansi terkait akan membicarakan sengketa itu dengan negara-negara dimaksud yakni Malaysia, Timor Leste, Vietnam hingga China.
"Ada beberapa sengketa yang belum selesai, ini juga selain BNPP, juga Ditjen Adwil, Kementerian Luar Negeri, TNI-Polri, semua bergabung, Badan Geospasial, ada beberapa segmen yang belum selesai," kata Tito dalam rapat koordinasi pengendalian pengelolaan perbatasan negara di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (25/5),
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan sengketa dengan Malaysia sempat dibicarakan antara dua negara beberapa tahun lalu. Namun, pembicaraan terhenti lantaran Pandemi Covid-19.
"Kemudian ada Covid, pembicaraan menjadi berhenti, sekarang kita mungkin perlu ulang, sudah mulai dilanjutkan lagi untuk melanjutkan beberapa segmen di Kalimantan Utara terutama," katanya.
Ia menjelaskan sengketa dengan Timor Leste ada di tiga segmen, salah satunya di daerah bernama Oecusse.
"Ada 3 segmen, termasuk yang di enclave namanya Oecusse ada 1 di sana, nah ini juga perlu kita lanjutkan pembicaraan untuk menyelesaikan supaya jelas batas kita ada batasnya sebelah negara," katanya.
Sengketa lain adalah dengan China di Laut China Selatan. Wilayah yang diklaim oleh China mencakup sebagian besar Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Selain itu, menurutnya masih ada sengketa ZEE Indonesia dengan Vietnam.
"Khususnya tentang karena China mengenai ada petanya mereka sebagai traditional fishing ground, ada 9 garis desk batas disana, dan itu adalah masuk ZEE kita, itulah yang sampai sekarang masih terus tarik-menarik nelayan dari China dikawal oleh Coast Guard mereka dan kita juga menghalau keluar, TNI AL terutama," katanya.
"Kemudian juga ada dispute mengenai ZEE dengan tetangga kita Vietnam," imbuh dia.
Tito mengatakan selain dengan aksi di lapangan, sengketa-sengketa ini harus diselesaikan dengan diplomasi.
"Itulah kami mohon betul rekan-rekan dari Kementerian Luar Negeri, kita sama-sama aktif membangun komunikasi dengan 4 negara ini, Vietnam, Tiongkok, Malaysia dan Timor Leste untuk menyelesaikan segmen-segmen ini," katanya.
(yoa/ain)