Janggal Pelajar SMP di Makassar Tewas, Keluarga Yakin Bukan bunuh Diri
Seorang pelajar SMP di Makassar, Sulawesi Selatan ditemukan meninggal dunia. Pihak keluarga keberatan dengan kepolisian yang menyimpulkan bunuh diri.
"Hingga sampai hari ini, saya masih meyakini bahwa anak saya tidak bunuh diri," kata ayah korban, Benny Yusuf Nurdin, Rabu (31/5).
Benny mengatakan bahwa putranya yakni BSN (15) tidak memiliki permasalahan dengan siapapun. Baik dengan keluarga maupun teman sekolah.
"Saya bapaknya dan yang paling dekat dengan ibunya tau persis bahwa bagaimana karakter anak saya," ujarnya.
Untuk memastikan lokasi jatuhnya pelajar kelas VIII ini, kata Benny pihak keluarga telah datang ke sekolah SMP Islam Athirah yang berada di Jalan Kajoalido, Makassar.
Menurut informasi yang Benny terima, putranya ditemukan tergeletak di lapangan voli saat jam pelajaran berlangsung. Benny juga mendapat informasi bahwa lokasi sepatu dan tas milik anaknya ditemukan secara terpisah.
Benny keberatan jika anaknya disebut bunuh diri dengan melompat dari lantai 8 gedung sekolah hingga tergeletak di lapangan. Pasalnya, saat itu tidak ada yang melihat.
"Kalau saya melihat, di lantai 8 itu tidak ada tempat untuk melompat. Hingga saya lihat bahwa di rooftop itulah karena di situ ada tangga saya lihat. Tapi tidak mungkinlah, karena di situ tidak ada yang lihat, saya juga tanya di sana, tidak ada yang melihat," kata Benny.
"CCTV juga tidak bisa membuktikan bahwa anak saya naik ke lantai atas untuk bunuh diri," imbuhnya.
Benny mengatakan polisi seharusnya mendalami lebih jauh ihwal penyebab kematian anaknya. Dia menegaskan bahwa pihak keluarga tidak puas dengan kesimpulan polisi yang menyatakan BSN bunuh diri dengan melompat.
"Tentu kesimpulan yang terlalu dini mengatakan anak saya bunuh diri, ini perlu didalami lebih jauh," kata Benny Yusuf Nurdin.
(mir/bmw)