Mabes TNI mengklaim sedang mendalami informasi tiga prajurit TNI gugur ditembak kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Nduga, Papua Pegunungan.
"Sedang saya coba klarifikasi ke Satgas," ujar Kapuspen TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengutip detikcom, Rabu (31/5).
Dalam informasi yang beredar disebutkan kontak tembak antar prajurit TNI dengan KKB di Kompleks Nduga, Kabupaten Nduga terjadi pada Selasa (30/5) kemarin. Kontak tembak terjadi pada dua lokasi berbeda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan pula bahwa kontak tembak tersebut menyebabkan 6 orang prajurit menjadi korban. Tiga di antaranya dikabarkan gugur dan tiga lainnya dikabarkan luka-luka.
Laksda Julius mengatakan pihaknya akan mengecek lebih jauh terhadap kabar beredar tersebut. Pasalnya, pihaknya belum menerima laporan sehingga belum bisa mengkonfirmasi lebih jauh terkait kabar tiga prajurit gugur tersebut.
"Belum (ada laporan prajurit gugur), saya malah tahu dari teman-teman media," katanya.
Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan pemerintah tidak akan melibatkan negara lain dalam membebaskan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens, yang disandera KKB hingga kini.
"Kita tangani sendiri secara internal. Kita kebijakannya tidak boleh melibatkan negara lain. Ini internal kita, dan kita bisa melakukan itu," kata Mahfud dalam Rapat Koordinasi Sinergitas Pemerintah Dalam Menjaga Stabilitas Politik Dan Keamanan untuk menyukseskan Pemilu Tahun 2024 di Hotel Westin, Jakarta Selatan, Senin (29/5).
Menurutnya, jika pemerintah menerima bantuan baik dari negara lain atau LSM internasional, maka akan ada pihak lain lagi yang akan ikut campur, termasuk Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB). Menurut Mahfud, ancaman pembunuhan sandera sudah sering disampaikan oleh KKB. Ia mengatakan pada prinsipnya pemerintah akan berusaha membebaskan Philip dengan selamat.
"Kalau ancaman dibunuh kan udah sering, tetapi prinsip kita, kita akan menyelamatkan nyawa sandera. Itu aja," katanya.
Philip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak 7 Februari sesaat setelah mendaratkan pesawat di lapangan terbang Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Dalam video terbaru, Pilot Susi Air itu menyebut KKB akan menembaknya jika tidak ada negosiasi dalam dua bulan ke depan.
Baca berita lengkapnya di sini.