Calon Presiden PDIP Ganjar Pranowo menyebut "preman di pemerintahan" sebagai salah satu faktor penghambat investasi.
"Apa yang membikin investasi tidak berjalan di tempatmu? Satu, pungli. Premannya banyak. Termasuk premannya ya yang memegang pemerintahan," kata Ganjar dengan gestur memegang-megang kancing batiknya.
Hal tersebut dikatakan Ganjar dalam forum MNC pada Senin (20/5/2023) di Jakarta Pusat. Dalam pidatonya, Ganjar membahas soal Indonesia berdikari dan kaitannya dengan bonus demografi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Dalam cuplikan yang dibagikan lewat akun Twitternya, Ganjar menyinggung soal bonus demografi yang menurutnya membutuhkan beberapa hal yang "lebih banyak."
"Bonus demografi itu bapak ibu membutuhkan pekerjaan yang jauh lebih banyak. Energi yang lebih banyak. Pangan yang lebih banyak. Ruang yang lebih banyak. Butuh kekuatan yang terkonsolidasi." katanya.
Indonesia Berdikari bukan sekadar omong kosong, bukan mimpi di siang bolong.
— Ganjar Pranowo (@ganjarpranowo) May 31, 2023
Berdikari bisa kita wujudkan asal seluruh lapisan bergandeng tangan dan saling bisa dipercaya.
Momentum bonus demografi ini harus kita manfaatkan dan optimalkan.
Maka Indonesia Berdikari harus kita… pic.twitter.com/GzLLrlkqNj
Gubernur Jawa Tengah itu mengungkapkan "kekuatan yang terkonsolidasi" dibutuhkan untuk mewujudkan Indonesia berdikari. Politisi berusia 54 tahun itu juga mengatakan "speed" menjadi faktor yang menjadi fokus regulasi.
"Kata kuncinya hanya satu kok bapak ibu...Speed. Kita mau menjadi bangsa yang cepat. Regulasi kemudian akan kita dorong untuk menuju ke arah percepatan. SDM harus didorong pada crash programme agar bisa masuk pada percepatan itu," ujarnya.
Namun menurut Ganjar ada beberapa faktor yang menghambat investasi. Selain pungli, Ganjar juga menyebut faktor lain penghambat investasi adalah "ekonomi berbiaya tinggi."
Ganjar menambahkan ekonomi yang sangat berbelit pun menghambat investasi. Menurutnya, hal-hal tersebut "menjadi protes dari publik."
"Komitmen pemimpin apakah nasional maupun lokal mesti menunjukkan itu dengan gampang. Ini momentum baik buat bangsa Indonesia untuk menunjukkan keberdikariannya," kata Ganjar.
(lth)