Mahfud Ungkap Mafia Tambang: Ada Preman Campur Back Up Pejabat

CNN Indonesia
Kamis, 01 Jun 2023 10:16 WIB
Mahfud MD mengungkap mafia tambang yang mendapat dukungan dari preman hingga pejabat. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia (Menko Polhukam) Mahfud MD mengungkapkan salah satu hal paling menantang selama ia menjalankan tugas adalah membasmi mafia tambang.

Menurutnya, hal tersebut dikarenakan banyak mafia tambang yang dilindungi oleh preman hingga pejabat.

"Mafia tambang karena terkadang itu tercampur antara orang ingin berusaha baik-baik, orang yang ingin berusaha secara ilegal, bercampur dengan preman, bercampur dengan back up dengan pejabat," ujarnya dalam kanal Youtube Podcast Sekretariat Presiden, dikutip pada Kamis (1/6).

Mahfud mengakui dengan adanya campur tangan pejabat tersebut membuat penyelesaian masalah di sektor pertambangan menjadi lebih rumit. Tapi bukan berarti permasalahan dibiarkan begitu saja.

"Kadang-kadang kita mau nyelesain masalah, dibeking sama pejabat, dibeking ini dan itu. Nah itu tidak takut juga, tapi kan nggak enak kalau saya bilang ke orang yang penting itu 'jangan back up gitu dong' dan ke atasannya dan seterusnya," jelasnya.

Kondisi itulah yang melatarbelakangi Mahfud kerap kali mengungkapkan permasalahan di media sosial dan menjadi viral dibandingkan duduk bersama. Sebab, dengan melibatkan publik, pejabat yang bermasalah tak bisa lagi membantah.

"Nah itu saya itu rumit menyelesaikannya, itu sebabnya daripada saya bicara berbisik berdua untuk menyelesaikan masalah, lebih baik bicara terbuka agar orang tidak bisa menghindar," imbuhnya.

Ia mencontohkan salah satu kasus yang langsung dibicarakan ke publik adalah ketidakwajaran harta pejabat eselon III Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Rafael Alun Trisambodo sejak 2012, namun tak kunjung selesai.

"Nah yang begitu-begitu itu kadang kalau, bukan saya ingin orang tahu, karena begitu saya ngomong dukungan publik mengalir, dan dukungan publik mengalir, maka dia nggak bisa menolak," pungkasnya.

(lid/asa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK