Jadi Penguji Disertasi di ISI, Anies Bicara Kesetaraan Disabilitas

CNN Indonesia
Senin, 12 Jun 2023 21:20 WIB
Anies bicara soal kesetaraan penyandang disabilitas saat menjadi penguji promosi doktor di ISI Solo.
Anies Baswedan bicara soal kesetaraan penyandang disabitas saat menjadi penguji disertasi di ISI Solo. (CNN Indonesia/ Adi Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Calon Presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Rasyid Baswedan mengatakan pemerintah harus menyediakan kesempatan yang setara bagi penyandang disabilitas.

Hal itu ia sampaikan menghadiri Gelar Karya dan Sidang Terbuka Pertanggungjawaban Disertasi Karya Seni dari Muhammad Fauzi di Teater Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, Senin (12/6).

Anies menjadi anggota Dewan Penguji dalam sidang pertanggungjawaban disertasi Fauzi yang merupakan doktor pertama di bidang fotografi dari penyandang disabilitas rungu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan kelulusan Fauzi sebagai Doktor sebagai momen luar biasa.

"Bila ini menjadi sesuatu yang extraordinary hari ini, bagaimana ini bisa suatu saat menjadi sesuatu yang ordinary. Bagaimana peristiwa ini tidak menjadi extraordinary tapi menjadi ordinary," katanya saat menguji.

Anies mengatakan para kesuksesan Fauzi menjadi bukti bahwa penyandang disabilitas hanya butuh diberi kesempatan yang setara dengan non-difabel.

"Ketika kesetaraan kesempatan itu ada, maka mereka bisa berprestasi, mereka bisa menghasilkan karya yang luar biasa," katanya usai sidang.

"Doktor Fauzi tadi menunjukkan bagaimana sebagai teman tuli mengandalkan refleksi dan cahaya dia menghasilkan karya-karya fotografi yang luar biasa," lanjutnya.

Anies menyampaikan Negara harus memberi perhatian kepada empat kelompok masyarakat. Yaitu penyandang disabilitas, ibu hamil dan perempuan, anak-anak, dan lanjut usia.

Menurut Anies, selama ini Pemerintah telah berupaya memberi perhatian kepada empat kelompok tersebut. Hanya saja, ia menilai perhatian yang diberikan belum cukup.

"Harus ditingkatkan. Harus sangat ditingkatkan," katanya.

Fauzi mengatakan banyak pekerjaan yang seharusnya bisa diakses oleh penyandang disabilitas. Mereka memiliki kreativitas, bakat, dan kemampuan di berbagai bidang dengan cara masing-masing. Sayangnya mereka belum mendapatkan kesempatan yang sama dengan non-difabel.

"Banyak sekali teman-teman tuli yang harus bekerja untuk menghidupi keluarganya. Perusahaan-perusahaan besar mensyaratkan SIM A dan SIM C. Bukan SIM D," katanya.

Ia juga menyoroti minimnya penyandang disabilitas yang menjadi petinggi di instansi pemerintah maupun swasta.

"Yang saya lihat selama ini jarang sekali mereka menjadi pemimpin. Mereka selalu ada di bawah. Negara harus mempercayakan bahwa mereka itu mampu, bisa berpikir, bisa memberikan arahan, memberikan keputusan," katanya.

Sementara itu, Rektor ISI Surakarta, I Nyoman Sukerna mengatakan Fauzi dinyatakan lulus dengan predikat cum laude. Promosi Doktor kali ini merupakan pertama kalinya ISI Surakarta meluluskan seorang doktor dari kalangan penyandang disabilitas.

"Sebab itu kami merasa bangga. Beliau adalah salah satu penyandang disabilitas yang pertama kali lulus dari Pascasarjana ISI Surakarta," katanya.

(syd/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER