1.305 Warga Jawa Tengah Jadi Korban TPPO

CNN Indonesia
Selasa, 13 Jun 2023 00:38 WIB
Dari total korban TPPO itu, 1.137 orang sudah diberangkatkan ke luar negeri, dan 168 orang masih belum berangkat.
Ilustrasi tersangka tindak pidana perdagangan orang. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 1.305 orang asal Jawa Tengah menjadi korban kejahatan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) sepanjang 2023.

Jumlah ini diketahui dari hasil pengungkapan 26 kasus TPPO oleh Polda Jawa Tengah selama sepekan dari 6 hingga 12 Juni 2023. Dari 26 kasus tersebut, jajaran Polda Jawa Tengah meringkus 33 orang tersangka.

Kepala Satgas TPPO Polda Jawa Tengah Brigjen Polisi Abioso Seno Aji menjelaskan dari total korban TPPO itu, 1.137 orang sudah diberangkatkan ke luar negeri, dan 168 orang masih belum berangkat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Total 33 tersangka diamankan," ungkap Abioso saat konferensi pers di Mapolda Jateng, Senin (12/6).

Abioso menambahkan dari 33 tersangka, sebanyak 10 tersangka berstatus per orangan dan 23 perusahaan ditersangkakan lantaran tidak memiliki Surat Izin Penempatan Pekerja Migran Indonesia (SIP3MI) yang dikeluarkan Kementerian Ketenagakerjaan. Perusahaan tersebut juga tidak memiliki serta Surat izin Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal (SIUPPAK) yang dikeluarkan Kementerian Perhubungan.

"Kalau yang perusahaan, dokumennya ilegal kebanyakan," jelas Abioso.

Untuk modusnya sendiri, pelaku memberikan iming-iming wisata dan memanfaatkan mereka yang ingin cepat jadi pekerja migran di luar negeri.

"Ada yang diberangkatkan (seolah-olah) wisata, sampai di sana ternyata kemudian bekerja," tambah Abioso yang juga Wakapolda Jawa Tengah.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Tengah Kombes Johanson Simamora menyebut tak hanya negara-negara Asia yang jadi tujuan, namun juga Eropa hingga Amerika pada kejahatan TPPO ini.

"Juga melalui jalur laut setelah penerbangan domestik ke Batam untuk menyeberang ke Malaysia," kata Johanson.

Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3PMI) Jawa Tengah Pujiono mengemukakan rata-rata para korban teriming-iming gaji besar, walaupun pendidikannya rendah.

"Di Korsel seperti manufaktur atau perikanan, gajinya sampai Rp23juta. Kalau di sini (dengan pendidikan rendah) tidak sampai segitu (gajinya)," ujar Pujiono.

(dmr/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER