Fajri, pria Kota Tangerang yang mengalami obesitas dengan berat 300 Kg dirawat di ruang dengan tempat tidur khusus di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
Dokter spesialis anestesi RSCM Sidharta Kusuma Manggala mengatakan Fajri dirawat di ruangan sendiri seluas sekitar 6x6 meter persegi lengkap dengan kamar mandi dalam. Fajri juga dibuatkan tempat tidur khusus.
"Kemudian ada ventilator, ada obat-obatan, infus yang banyak, ada monitoring detak jantung. Setelah itu bed kita modifikasi sehingga dia dalam posisi kepala sedikit naik," kata Sidharta dalam konferensi pers di RSCM, Jakarta, Rabu (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menuturkan tempat tidur Fajri dibuat khusus agar bisa menampung berat tubuhnya. Fajri juga dibantu oleh seorang perawat untuk menggerakkan badannya.
"Perawatnya ada satu untuk menggerakkan badannya, menggerakkan badan kadang ada lima dokter yang bantu, gizinya diberikan via selang dulu karena dipasang alat bantu napas, perawat juga ada dua stand by di situ," sambung dia.
Direktur Utama RSCM Lies Dina Liastuti mengatakan berat badan Fajri tak memungkinkan yang bersangkutan berada di tempat tidur biasa.
"Kami menyiapkan rawat khusus satu ruangan hanya untuk yang bersangkutan dan tidak bisa di tempat tidur karena berat badan yang tidak memungkinkan adanya tempat tidur sebesar yang dibutuhkan dan berat sekali," kata Lies.
Lies menjelaskan ruang khusus perawatan Fajri dilengkapi dengan alat-alat intensive care unit (ICU). Beberapa modifikasi juga dilakukan di ruangan tersebut untuk menyesuaikan dengan kondisi Fajri.
"Alat-alat ICU-nya kita tarik ditaruh di sana untuk memonitor pasien tersebut jadi seluruh perawatan kita tarik ke ruangan tersebut. Dengan memodifikasi ruangannya, kita membobok pintu dan sebagainya," ujarnya.
Lies memastikan Fajri saat ini dalam kondisi stabil. Sejumlah 16 dokter dari berbagai disiplin keilmuan diterjunkan untuk melakukan perawatan secara komprehensif.
Lihat Juga : |
Sebelumnya, ibu Fajri, Riwati mengungkapkan anaknya mengalami obesitas sejak mengalami sakit di bagian kaki setahun lalu.
"Tiba-tiba lagi jalan tahu-tahu ada kardus terbang dari truk. Dia jatuh sampai berdarah, luka. Diurut, sembuh," kata Riwati dalam wawancaranya oleh CNN Indonesia TV.
Namun, kata Riwati, tak berselang lama Fajri kembali jatuh sakit. Keluarganya menduga penyakit yang diderita Fajri adalah guna-guna.
Meski pada akhirnya Fajri sembuh, namun kakinya tetap bengkak dan meninggalkan bekas hitam.
"Tinggal bengkak, tinggal item di kaki sana telapak itu, item bengkak," ujarnya.
Sejak saat itu, Fajri susah bergerak dan hanya bisa tidur terlentang. Kekurangan gerak ini yang diduga membuat tubuh Fajri terus bertambah bobotnya.
Riwati berharap anak semata wayangnya itu dapat kembali berjalan dan menafkahi keluarga. Selama ini Fajri menjadi tulang punggung keluarga karena ayahnya telah meninggal dunia.
Catatan Redaksi: Judul berita ini diubah pada 14 Juni, pukul 15.22 WIB untuk melengkapi keterangan pihak RSCM.
(mab/fra)