Toraja Jadi Daerah Tertinggi Kasus Rabies di Sulsel

CNN Indonesia
Kamis, 15 Jun 2023 01:58 WIB
Kasus kematian karena rabies di Sulsel mencapai lima orang yang dilaporkan sejak Januari hingga Mei 2023.
Ilustrasi vaksin anti-rabies. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sebanyak 2.395 kasus gigitan hewan penular rabies (GHPR) di Sulawesi Selatan (Sulsel) terjadi sepanjang Januari hingga April 2023. Kabupaten Toraja Utara menjadi daerah yang terbanyak kasus rabies 334 dan dua orang warga meninggal dunia.

Data Dinas Kesehatan mencatat dari 24 kabupaten kota di Sulsel, Kabupaten Toraja Utara kasus rabies sebanyak 334 kasus, kemudian disusul Toraja ada 293 kasus, Luwu Timur ada 216 kasus, Makassar ada 151 kasus, Bone 143 kasus serta Luwu 136 kasus dan Soppeng 128 kasus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara untuk daerah terendah kasus rabies yakni Kabupaten Takalar 15 kasus, Pangkep 31 kasus, Bantaeng ada 32 kasus, Selayar 32 kasus, Jeneponto 43 kasus, Palopo 48 kasus, Enrekang 55 kasus, Maros 57 kasus, Barru 58 kasus, Pinrang 68 kasus, Wajo 68 kasus, Sinjai 69 kasus, Luwu Utara 69 kasus, Gowa 82 kasus, Parepare 84 kasus, Sidrap 88 kasus dan Bulukumba 95 kasus.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Kabid P2P) Dinas Kesehatan Sulsel, Ardadi mengatakan banyaknya kasus gigitan rabies disebabkan banyak masyarakat yang tidak melaporkan setelah mengalami gigitan hewan penular rabies untuk segera mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan.

"Sejauh ini penangannnya optimal, namun masih saja ada masyarakat yang terlambat melaporkan kasus gigitan sehingga lambat ditangani oleh petugas kesehatan," kata Ardadi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (14/6).

Sedangkan untuk kasus kematian karena rabies di Sulsel, sebut Ardadi, sebanyak lima orang telah meninggal dunia yang dilaporkan sejak Januari hingga Mei 2023.

"Kasus kematian karena rabies ini selama periode Januari hingga Mei tahun ini berada di Soppeng sebanyak 2 kasus, Toraja Utara 2 kasus dan Sinjai ada 1 kasus. Jadi total kematian karena rabies ada 5 kasus," ungkapnya.

Ardadi menerangkan bahwa kasus kematian karena rabies ini akibat warga yang menjadi korban gigitan terlambat untuk melaporkan ke fasilitas kesehatan.

"Kematian yang lima ini rata rata terlambat penanganan. Harusnya setelah mendapatkan gigitan bisa lakukan cuci luka dan pemberian vaksin antirabies," tuturnya.

(mir/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER