Demokrat Ungkap Makna Lukisan SBY: Gusar Negeri Tanpa Keadilan

Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengungkapkan salah satu makna di balik lukisan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang bertuliskan 'No Justice, No Peace'. Lukisan itu didominasi oleh warna kuning, merah, hitam, dan biru.

Andi menyebut lukisan itu tak lain merupakan bentuk perasaan dan kegusaran SBY terkait perkembangan penegakan hukum dan keadilan di Indonesia yang ditorehkan di atas kanvas.

"Itulah perasaan beliau saat ini, yang dituangkan dalam lukisan tersebut. Memang beliau sangat concern dengan keadilan untuk semua," kata Andi saat dihubungi, Kamis (15/6).

"Mewakili kegusaran Pak SBY tentang negeri tanpa keadilan," imbuhnya.

Lihat Juga : SBY Pamer Lukisan 'No Justice, No Peace'

Namun Andi tak membeberkan lebih rinci perihal kasus atau kondisi ketidakadilan seperti apa yang disoroti oleh SBY. Ia tak ingin berspekulasi lebih lanjut terkait ada tidaknya lukisan tersebut dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sistem pemilu yang akan diputuskan hari ini maupun PK KSP Moeldoko.

Mantan Menpora itu selanjutnya mempersilakan kepada siapapun mengambil kesimpulan atau menginterpretasi sesuai dengan apa yang dilihat.

"Seperti juga lukisan Monalisa dengan senyumnya, masing-masing orang bisa membuat interpretasi sendiri setelah melihatnya. Yang jelas, sang pelukis sudah melukiskannya dengan impresinya," ujar Andi.

Sebelumnya, kisruh dugaan 'pencopetan' partai Demokrat oleh KSP Moeldoko menjadi sorotan publik dalam beberapa pekan terakhir usai Guru Besar Hukum Tata Negara Denny Indrayana mengaku mendapat informasi soal PK Moeldoko Cs yang bakal dikabulkan oleh MA.

Informasi itu selanjutnya dibantah oleh Juru Bicara MA Suharto. Ia kala itu mengaku bingung dengan tuduhan tersebut lantaran permohonan PK baru masuk dan masih dalam proses untuk diadili. Dengan demikian, Suharto meminta sejumlah pihak bersabar dan tidak melempar asumsi atau opini liar ke publik.

Hehehe...kalau soal maknanya lukisan tentu disilakan kepada yang melihat untuk mengambil kesimpulan. Seperti juga lukisan Monalisa dengan senyumnya, masing-masing orang bisa membuat interpretasi sendiri setelah melihatnya. Yang jelas, Sang Pelukis sudah melukiskannya dengan impresinya.

Lihat Juga : Demokrat Dorong Megawati dan SBY Juga Bertemu Usai Puan-AHY