Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) mengungkapkan sebanyak 800 mahasiswa baru (maba) mengajukan keberatan kepada pihak kampus atas penetapan uang kuliah tunggal (UKT) mereka.
Ketua BEM UI Melki Sedek Huang menyebut jumlah UKT per semester yang ditetapkan kepada ratusan maba itu di luar kemampuan mereka.
"Totalnya ada 800-an mahasiswa baru yang mengajukan keberatan," kata Melki kepada CNNIndonesia.com, Jumat (16/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Melki, seluruh mahasiswa baru telah mengisi data kemampuan ekonomi serta melengkapi semua berkas yang dibutuhkan.
Namun, pihak UI tetap menetapkan biaya pendidikan tertinggi Rp17,5 juta sampai Rp20 juta kepada mayoritas maba. Dia mengaku BEM UI hingga saat ini berupaya mengadvokasi para maba yang mengajukan keringanan UKT.
"Sampai sekarang, kami masih dalam proses untuk mengadvokasikan satu per satu kasus mahasiswa baru yang mendapat penetapan UKT di luar kemampuan," kata dia.
Sebelumnya, Rektor UI mengeluarkan surat keputusan terkait biaya pendidikan. Dalam SK tersebut diatur batas maksimal pembayaran biaya pendidikan bisa sampai Rp17,5 Juta hingga Rp20 Juta.
Salah satu maba yang dikenakan UKT Rp17,5juta bernama Pinkan. Dia diterima di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI) lewat jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Pinkan mengaku frustrasi dengan nominal besar UKT tersebut.
Pihak UI telah merespons kabar ratusan mahasiswa baru jalur SNBP yang keberatan dengan biaya perkuliahan. Kepala Biro Humas dan KIP UI Amelita Lusia menjelaskan bahwa mekanisme dalam penetapan biaya kuliah dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai aspek.
Pada prinsipnya, jelas Amelita, tidak ada mahasiswa yang sudah diterima di UI tidak jadi kuliah karena alasan finansial.
Amelita menjelaskan ada mahasiswa yang dikenai biaya kuliah Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Sebab, besaran uang kuliah disesuaikan dengan profil dan latar belakang mahasiswa.
"Biaya kuliah yang ditetapkan tersebut kemudian ada yang diterima oleh mahasiswa, ada yang mengajukan permohonan pembayaran biaya kuliah dengan menyicil, ada pula yang mengajukan proses validasi ulang karena berbagai hal seperti yang saat ini sedang berlangsung," ujar Amelita kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/6).
(yla/tsa)