Bakal capres PDIP, Ganjar Pranowo angkat suara merespons hasil Rapimnas VI PPP yang mengusulkan Sandiaga Uno sebagai cawapresnya di Pilpres 2024.
Ganjar mempersilakan semua partai koalisi pendukungnya untuk mengusulkan cawapres, termasuk PPP. Pernyataan itu disampaikan Ganjar di sela-sela kunjungannya ke Bali bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya enggak apa-apa diusulkan saja. Kan, banyak partai yang bergabung dengan PDI Perjuangan dan kerja sama," kata Ganjar, Sabtu (17/6).
Dia juga berharap semua partai koalisi lain yang mendukungnya mengusulkan cawapres. Menurut Ganjar, semua usulan itu nantinya akan dibahas bersama jika koalisi telah final.
"Jadi nanti kita akan berembuk [kandidat nama-nama cawapres] secara bersama-sama," ucap dia.
Rapimnas VI PPP hari kedua secara resmi mengusulkan kader barunya, Sandiaga Uno sebagai bakal calon wakil presiden partai tersebut di Pilpres 2024. Tugas baru itu diberikan hanya empat hari setelah Sandi resmi diumumkan sebagai kader baru partai Ka'bah.
Selanjutnya, PPP akan menyampaikan usulan itu kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sebagai rekan koalisi partainya yang mendukung Ganjar Pranowo sebagai capres.
"Rapimnas VI PPP mengusulkan Sandiaga Salahudin Uno sebagai calon wakil presiden untuk mendampingi calon presiden Ganjar Pranowo dalam Pemilu 2024," ucap Sekjen PPP Arwani Thomaf.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhamad Mardiono blak-blakan bahwa usulan Sandiaga Uno jadi cawapres pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 harus atas persetujuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Namun, Mardiono bilang pembahasan soal cawapres saat ini belum final. Hal itu masih akan dibahas bersama partai koalisi lain yang akan menyusul bergabung mendukung Ganjar Pranowo.
"Bukan ada di tangan Bu Megawati, tetapi harus sepersetujuan Ibu Megawati karena Ibu Megawati adalah Ketua PDIP di mana Pak Ganjar Pranowo adalah kader PDIP," kata Mardiono di Rapimnas PPP, Sabtu (17/6).
"Tentu ini kesepakatan yang tidak dapat dipisahkan antara Pak Ganjar dengan Ibu Megawati," imbuh dia.
(thr/bac)