Edy Rahmayadi Tak Maju Pilgub dengan Ijeck, Golkar Balas Alhamdulillah
Gubernur petahana Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyebut tak akan maju dalam Pilkada Sumut bersama Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah alias Ijeck.
Edy berdalih alasannya tak maju lagi bersama Ketua DPD I Golkar itu karena persoalan beda tinggi.
"Enggak (sama Ijeck), tingginya beda," kata Edy Rahmayadi, Senin (19/6) seperti dikutip dari detik.com.
Merespons hal tersebut, Golkar mengaku tak ambil pusing malah menilainya bagus.
"Ya baguslah dia tidak maju lagi dengan Ijeck. Alhamdulillah," kata Wakil Ketua DPD I Golkar Sumut, Riza Fahkrumi Tahir, Senin.
Menurut Riza, selama ini kebijakan yang ditelurkan Edy didasari emosional. Begitu juga dengan pernyataan yang dilemparkan eks Pangkostrad tersebut.
"Selalu pernyataan-pernyataannya, kebijakan-kebijakannya emosional semua, merugikan Ijeck sebenarnya berpasangan dengan Edy Rahmayadi ini," ucapnya.
Menurut Riza hal-hal tersebut justru merugikan Ijeck yang juga Ketua DPD I Partai Golkar Sumut. Sehingga dia meyakini bahwa Partai Golkar hanya mendapat mudarat atau keburukan.
"Karena sebagai partai pengusung (Edy) lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya bagi Partai Golkar," tuturnya.
Riza menerangkan Golkar akan serius mempersiapkan Ijeck sebagai calon gubernur di Pilgub Sumut 2024.
"Kami semua keluarga besar Partai Golkar, secara struktural maupun ormas-ormas sudah siap untuk memenangkan Ijeck," katanya.
Partai Golkar sendiri merupakan salah satu parpol pengusung Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (ERAMAS) pada Pilgub Sumut 2018 lalu. Pada Pilgub Sumut 2018 lalu, selain Golkar, pasangan ERAMAS itu diusung Gerindra, Hanura, PKS, PAN, dan NasDem. Selain itu ERAMAS didukung pula oleh Partai Demokrat, PKB, PBB, Perindo, dan Garuda.
Sementara yang menjadi lawan mereka pada Pilgub Sumut 2018 silam adalah Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Pasangan itu diusung PDIP dan PPP, serta didukung PKPI dan PSI.
Baca berita lengkapnya di sini.
(tim/kid)