Kapolri Sebut Kasus TPPO Jadi Fokus Aparat Hukum se-ASEAN

CNN Indonesia
Selasa, 20 Jun 2023 20:32 WIB
Kapolri Jenderal Listyo menyebut pertemuan SOMTC sengaja dilakukan setiap tahunnya untuk mengatasi kejahatan transnasional yang terjadi di kawasan ASEAN.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kasus TPPO, termasuk terorisme dan narkoba menjadi perhatian seluruh negara ASEAN. (Arsip Istimewa)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo resmi membuka pertemuan aparat penegak hukum dari negara anggota ASEAN atau Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC) ke-23, Selasa (20/6).

Listyo menyebut pertemuan SOMTC sengaja dilakukan setiap tahunnya untuk mengatasi kejahatan transnasional yang terjadi di kawasan ASEAN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kegiatan SOMTC kali ini adalah pertemuan para penegak hukum untuk membicarakan pemberantasan, kerja sama, dan juga melakukan upaya penegakan hukum terhadap kejahatan transnational crime," ujarnya dalam konferensi pers, di Hotel Royal Ambarukmo, Yogyakarta.

Listyo mengatakan terdapat tiga jenis kejahatan transnasional yang menjadi perhatian seluruh negara ASEAN, seperti kejahatan Terorisme, Narkoba, dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Di mana di dalam pertemuan KTT ASEAN kemarin ini juga menjadi penekanan bapak Presiden Jokowi terkait pemberantasan TPPO," katanya.

Melalui SOMTC, kata Listyo, juga diharapkan nantinya akan menghasilkan keputusan teknis terkait operasional penegakan hukum kejahatan lintas negara.

Sehingga penindakan kejahatan transnational crime dapat dilakukan secara lebih optimal melalui skema Police to Police, Mutal Legal Assistance (MLA) ataupun kebijakan lainnya.

"Rumusan yang didapatkan dalam SOMTC nanti akan kita tandatangani pada saat pertemuan ASEAN Ministerial Meeting on Transnational Crimes (AMMTC) sehingga kemudian bisa menjadi keputusan bersama atau deklarasi di Labuan Bajo," ujarnya.

Lebih lanjut, Listyo mengatakan kerja sama operasional ini diharapkan bisa mempercepat proses hukum kepada para pelaku tindak pidana yang kabur ke luar negeri.

Menurutnya, kebijakan kerja sama antara negara ASEAN juga dinilai akan mampu menekan aksi TPPO yang selama ini kerap terjadi di Asia Tenggara.

"Dan akan memaksimalkan penangkapan para pelaku TPPO serta upaya kita untuk menyelamatkan saksi dan korban yang ada di luar negeri untuk bisa dibawa kembali ke Indonesia," katanya.

Agenda SOMTC kali ini diikuti 11 negara ASEAN serta negara mitra Dialog ASEAN seperti China, Jepang, Korea Selatan, Australia, Selandia Baru, India, Amerika Serikat, Kanada dan Uni Eropa.

(tfq/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER