PDIP: Bukan Pemimpin Arab, Soekarno yang Pertama Baca Alquran di PBB

CNN Indonesia
Kamis, 22 Jun 2023 07:07 WIB
Presidein RI pertama Soekarno diklaim sebagai pemimpin Islam pertama yang membacakan ayat Alquran dalam forum resmi perserikatan bangsa-bangsa (PBB).
PDIP klaim Soekarno jadi pemimpin muda yang pertama kali baca Quran di forum PBB. AP/Leslie Priest
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPP PDIP Bidang Keagamaan dan Kepercayaan kepada Tuhan YME, Hamka Haq menyebut Presiden RI pertama, Soekarno sebagai pemimpin Islam pertama yang membacakan ayat Alquran dalam forum resmi perserikatan bangsa-bangsa (PBB).

Pernyataan itu disampaikan Hamka di acara Haul ke-53 Bung Karno di Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (21/6) malam. Menurut dia, apa yang dilakukan Bung Karno bahkan melebihi pemimpin-pemimpin Islam di kawasan Timur Tengah.

"Beliau tercatat pemimpin muda pertama yang membacakan ayat-ayat suci di PBB. Semua pemimpin Arab tak ada yang membacakan. Yang memulai Bapak Soekarno dan banyak bukti bahwa beliau pemimpin nasionalis-religius," ucap Hamka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski dikenal nasionalis, dia menyebut Bung Karno juga sebagai pemimpin agamis. Hamka bahkan menyebut bahwa Bung Karno awalnya ingin memproklamirkan Kemerdekaan Indonesia pada 17 Ramadan. Namun, rencana itu urung karena Bung Karno kemudian diculik ke Rengasdengklok.

"Sebenarnya beliau mau memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Ramadan, tetapi karena terlalu lama, didesak pemuda saat itu, beliau diculik dari Rengasdengklok," kata dia.

Sementara itu, Ketua DPP PDIP, Ahmad Basarah menyebut Bung Karno sebagai pemimpin yang pemikirannya selalu relevan. Jasa-jasa Bung Karno juga banyak dikenang oleh negara-negara lain terutama di kawasan Afrika dan Asia.

Dia misalnya menyebut nama Bung Karno, menjadi nama jalan di Mesir dengan nama Ahmed Soekarno. Bung Karno dianggap berjasa menyelamatkan Universitas Al-Azhar, Kairo dari upaya pembubaran Presiden Mesir Jamal Abdul Naser.

Bung Karno, lanjut Basarah, juga dikenal dekat dengan NU dan Muhammadiyah di masa pemerintahannya.

"Beliau pernah menjadi ketua majelis pengajaran Muhammadiyah di Bengkulu sejak tahun 1938 sampai 1942, tetapi sekalipun beliau kader Muhammadiyah, warga Nahdlatul Ulama begitu menghormati Bung Karno," ujar Basarah.

(thr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER