MUI Pusat Siapkan 4 Pertanyaan Tabayun, tapi Ditolak Panji Gumilang

CNN Indonesia
Jumat, 23 Jun 2023 20:12 WIB
MUI Pusat sudah menyiapkan amunisi berupa empat pertanyaan kepada Panji Gumilang terkait dugaan penyimpangan ajaran Islam. Namun Panji menolaknya.
Pimpinan pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang. (Bima Bagaskara/ Detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Tim Investigasi Ponpes Al-Zaytun dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Firdaus Syam mengaku pihaknya ingin menanyakan empat pertanyaan krusial ke Panji Gumilang.

Panji Gumilang selaku pemimpin Ponpes Al-Zaytun, Indramayu pada Jumat (23/6) petang mendatangi Gedung Sate, Kota Bandung, guna memenuhi panggilan klarifikasi dari tim investigasi gabungan yang dibentuk Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK).

Firdaus mengatakan pihaknya mendatangi kantor Pemprov Bandung tersebut untuk mengklarifikasi langsung lewat empat pertanyaan yang disiapkan untuk Panji. Namun, pada kesempatan itu Panji Gumilang tak bersedia bertemu dengan pihaknya, karena hanya mau menjawab klarifikasi dari tim gabungan bentukan RK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Firdaus menyatakan MUI kecewa lantaran Panji tidak ingin berkomunikasi langsung dengan mereka sejauh ini. Sebab MUI berniat untuk tabayun terhadap sejumlah pernyataan Panji yang menimbulkan kehebohan di masyarakat.

"Jadi kami masih berupaya dengan mengirimkan empat pertanyaan penting yang kami titipkan ke tim investigasi agar Panji menjawab. Pertanyaan itu kami rumuskan berdasarkan fakta di lapangan, statement-statement yang disampaikan Panji. Sekali lagi kami sangat kecewa," kata Firdaus di Gedung Sate dikutip dari siaran langsung CNNIndonesia TV, Jumat petang.

Firdaus mengatakan empat pertanyaan utama yang akan disampaikan itu adalah proses tabayun kepada Panji dengan tujuan menilai dengan jernih dan sesuai ajaran Islam terkait polemik Al Zaytun.

"Kami sudah memberikan daftar pertanyaan, kami tidak boleh masuk, daftar pertanyaan itu sudah dibawa oleh tim investigasi. Ada upaya itu kan, kita ingin dialog berbasis kaidah-kaidah yang itu terpenuhinya dalam ilmiah dan syariat Islam," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Tim Investigasi Ponpes Al-Zaytun yang dibentuk Gubernur Jabar, Rafani Akhyar menyampaikan pihaknya sudah memberikan lima pertanyaan kepada Panji Gumilang dalam pertemuan di Gedung Sate itu.

Namun, ia enggan membeberkan pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan serta jawaban dari Panji Gumilang.

"Dengan tim MUI pusat, kami juga sudah memberitahukan hasilnya, MUI pusat akan segera mengambil langkah," kata Rafani.

Pria yang juga Sekretaris MUI Jabar itu menjelaskan tim investigasi yang dibentuk Gubernur Jabar itu bertujuan untuk segera menyelesaikan sejumlah masalah yang membuat huru-hara di masyarakat. Ia menyebut, RK berpesan agar tim ini mampu bekerja secara efektif dan segera mengembalikan kondisi yang kondusif bagi masyarakat sekitar.

Keberadaan Ponpes Al-Zaytun menjadi polemik beberapa waktu terakhir karena dugaan ajaran yang menyimpang. Usai pertemuan dengan ratusan ulama di Gedung Sate, Bandung, pada awal pekan ini, RK membentuk tim investigasi gabungan yang bekerja selama 7 hari sejak Selasa (20/6). Tim gabungan itu terdiri atas aparat gabungan dari pemprov, penegak hukum, kemenag, hingga ulama.

Selain itu, Menko Polhukam Mahfud MD menggelar rapat eselon I LIntas Kementerian/Lembaga di kantornya pada Rabu (21/6) untuk menyikapi polemik pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.

Usai rapat, Mahfud mengatakan Kemenko Polhukam akan memilah mana yang terkait dengan pembinaan pesantren dan mana yang pelanggaran hukum pidana. Selain itu, juga akan mendalami posisi dan peran ponpes sebagai lembaga pendidikan dan oknum yang terlibat dalam pengelolaan.

Di sisi lain, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan bahwa Kementerian Agama tidak memiliki hak untuk menghakimi sebuah pesantren itu mengajarkan ajaran sesat atau menyimpang. Hal itu menyangkut ranah hukum agama yang menjadi kewenangan dari ormas Islam seperti MUI, NU, Muhammadiyah, dan ormas Islam lainnya.

Menurut Wamenag, ormas Islam beserta dengan pihak Ponpes Al-Zaytun harus segera duduk bersama untuk melakukan dialog dan tabayun terkait dengan tuduhan adanya pemahaman ajaran agama yang dianggap menyimpang.

Ia mengimbau semua pihak untuk mengedepankan semangat persaudaraan, musyawarah, dan saling menasihati dengan dasar kebenaran dan kesabaran untuk mencari solusi yang paling maslahat. Kemenag juga siap memfasilitasi pertemuan antara pimpinan ormas dengan Al-Zaytun.

(khr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER