Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengingatkan kunci untuk memenangkan Pemilu adalah dengan menjalankan perintah konstitusi, yaitu melindungi masyarakat yang fakir dan miskin.
Mega juga mengingat pesan dari ayahnya, Presiden pertama RI Sukarno, bahwa Tuhan bersemayam di gubuk rakyat miskin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu dia sampaikan saat berpidato di puncak perayaan Bulan Bung Karno yang digelar pimpinan pusat PDIP, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (24/6).
"Watak politik ini lah yang dipahami PDIP, sehingga melalui rakernas ketiga pada 6 Juni yang lalu, PDIP mengangkat kembali perintah konstitusi. Ingat perintah konstitusi. Ingat perintah konstitusi," kata Mega.
"Bahwa fakir miskin dan anak terlantar dipelihara negara. Itu yang nanti jadi pegangan kita supaya kita menang kembali," lanjutnya.
Menurut Mega, amanat konstitusi itu juga sejalan dengan prinsip presiden pertama Indonesia Sukarno. Mega menyebut Bung Karno memandang politik itu bergerak ke bawah.
"Di tangan Bung Karno politik itu bergerak ke bawah. Ke bawah. Ingat, ke bawah. Ke rakyat, yang saya sebut sekarang akar rumput," tuturnya.
Dia pun menjelaskan alasan politik itu harus berasal dari akar rumput, yaitu karena akar rumput tak akan pernah bisa dihilangkan.
"Karena apa? (Lapangan GBK) Ini ada rumputnya, ditutupi, nanti kalau dibuka dia cepat bertumbuh kembali. Jadi akar rumput itu tidak bisa dipunahkan saudara-saudara," ucap Mega.
Mega juga mengingatkan kadernya akan pesan Bung Karno, bahwa Tuhan bersemayam di gubuk rakyat miskin.
"Kata Bung Karno, 'di dalam gubuknya rakyat miskin itulah energi kepartaian berasal, dan Tuhan bersemayam di gubuknya rakyat-rakyat miskin," katanya.
(vws/vws)