Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengungkap momen dirinya ditelepon oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat blusukan di Jakarta Utara.
Heru mengaku tengah menjadi saksi nikah saat ditelpon Ganjar untuk menyampaikan keluhan warga Jakarta.
"Oh enggak. Saya kan lagi saksi akad nikah," kata Heru di Pasar Palmerah, Jakarta, Senin (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan saat itu keluhan warga telah disampaikan kepada Sekda DKI Joko Agus dan PD Pasar Jaya.
"Udah disampaikan ke Pak Sekda dan sudah dijelaskan sama PD Pasar," katanya.
Heru hanya tersenyum saat ditanya soal sikap Ganjar yang dikritik netizen karena dinilai melampaui kewenangannya.
Namun, ia mengakui salah satu kritik soal penanganan air bersih merupakan masalah di Jakarta sejak lama. Oleh karenanya, ia mendorong PAM untuk menyelesaikan masalah itu.
"Maka dari itu saya mendorong PAM dan mitranya untuk mensuplai air bersih antara lain bikin tandon-tandon yang besar, seperti di Kali Baru, Muara Angke," katanya.
Ganjar sebelumnya mengontak Heru soal keluhan para pedagang Pasar Anyar Bahari, Tanjung Priok, Jakarta Utara soal besarnya biaya retribusi pasar bulanan.
Ganjar menerima keluhan itu saat dia sarapan dan berbincang dengan para pedagang usai blusukan ke sejumlah kios di Pasar Warakas dan Pasar Anyar Bahari, Sabtu (24/6).
Saat itu seorang pedagang menghampiri Ganjar dan mengeluhkan pasar yang sepi karena kalah dengan penjualan online.
Ia juga mengeluhkan biaya retribusi pasar bulanan yang dinilai cukup memberatkan pedagang.
Usai mendengar keluhan pedagang, Ganjar langsung mengambil ponsel dan menelepon Heru Budi. Tetapi Heru saat itu irit bicara lantaran tengah menghadiri undangan pernikahan.
Ganjar lantas menghubungi Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus. Ia pun menyampaikan keluhan pedagang pasar tersebut.